KOMPAS.com - Pada fase pemerintahan lima tahun pertama Presiden Joko Widodo sejak 2014, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu penanda yang terlihat di depan mata. Salah satu yang mengemuka adalah pembangunan fasilitas olahraga di Jakarta dan Palembang lantaran Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga Asia, Asian Games pada 2018. Kegiatan olahraga multicabang itu dimulai pada 18 Agustus 2018 sampai dengan 2 September 2018.
Hingga kini, proyek pemerintah itu masih terus dikebut pembangunannya. Selain stadion, proyek itu meliputi pula lokasi penampungan atlet hingga sistem transportasi berikut pengamanannya.
Laman tirto.id pada 25 Maret 2017 menunjukkan bahwa biaya penyelenggaraan Asian Games 2018, kata Ketua Ketua Tim Pengarah Asian Games 2018 yang juga Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla lebih dari Rp 30 triliun. Pendanaannya meliputi infrastruktur perhelatan dan infrastruktur yang berjangka panjang, seperti moda transportasi.
Jusuf Kalla yang karib disapa JK memerinci total biaya untuk infrastruktur yang berkaitan langsung dengan berjalannya acara memakan dana Rp 10 triliun. Dari jumlah itu, renovasi wisma atlet sebesar Rp 7 triliun. Lalu, ada biaya pembangunan dan perbaikan fasilitas stadion dan olahraga pada dua kota tempat penyelenggaraan Asia Games 2018 yakni Palembang dan Jakarta sebesar Rp 3 triliun.
Sejauh ini, dengan produk sistem tersebut, Panasonic sudah memenangi tender menggarap stadion tenis di Jakarta. "Kami juga menang tender untuk Stadion Madya, indoor stadion untuk empat cabang olahraga," kata pria yang akrab disapa Eben ini.
Eben mengatakan, produk yang ditawarkannya menyasar pasar korporasi berskala besar semisal proyek jalan tol, pembangkit listrik, pelabuhan laut, bandar udara, hingga kilang minyak dengan kualifikasi kecanggihan teknologi menengah ke atas. Lantaran itulah, pihaknya, salah satunya, mengandalkan kamera varian H265 dengan dua spesifikasi penggunaan luar ruang (outdoor) maupun dalam ruang (indoor). Panasonic mendesain produk kameranya untuk menghadapi cuaca ekstrem hujan hingga salju dan cuaca berangin. "Kami sudah memiliki sertifikasi keamanan tingkat tinggi FIPS Compliant dari FBI," terang Eben.
Hingga kini, produk kamera dan perekam sistem keamanan tersebut diproduksi oleh pabrik Panasonic di China. "Software-nya diproduksi di Jepang. Jadi barang-barang ini masih kita impor," pungkas Eben sembari menambahkan bahwa varian harga jual per kamera pada sistem solusi ini ada di kisaran Rp 20 juta hingga Rp 200 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.