Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Sel Surya Ambisius, Industri Tidak Disiapkan

Kompas.com - 16/01/2008, 19:44 WIB

Laporan Wartawan Kompas: Nawa Tunggal

JAKARTA, RABU - Pemerintah menargetkan  pemanfaatan sel surya untuk pembangkit listrik pada 2025 nanti mencapai 800 megawatt. Dengan kondisi kapasitas sel surya terpasang saat ini hanya 10 megawatt, target tersebut dianggap terlampau ambisius, apalagi sampai sekarang tidak ditopang industri sendiri yang menghasilkan bahan perlengkapan sel surya.

”Dengan target ambisius seperti itu, semestinya setiap tahun pemerintah  mampu menargetkan penginstalan sel surya dengan kapasitas 40 megawatt. Kalau ada jaminan kelangsungan dari pemerintah hingga 2025 nanti, kondisi ini sebenarnya bisa meyakinkan investor untuk membuat industri sel surya,” kata Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi pada Badan Pengkajian dan penerapan Teknologi (BPPT) Arya Rezavidi, Rabu (16/1), di Jakarta.

Menurut Arya, pemerintah pada tahun 2008 sudah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sel surya di daerah-daerah terpencil. Alokasi itu terbagi di kantor Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal mencapai Rp 180 miliar, sedangkan di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mencapai Rp 400 miliar.
 
Dari sejumlah alokasi dana tersebut, lanjut Arya, sebetulnya mampu merangsang investor untuk memproduksi sel surya di Indonesia. Selain didukung bahan baku seperti silikon yang berlimpah di Indonesia, industri sel surya turut menciptakan lapangan kerja dan memiliki prospek usaha sumber enenrgi terbarukan yang makin diminati di seluruh dunia.
 
”Untuk merangsang investor mau memproduksi sel surya di Indonesia, pemerintah cukup menjaga kelangsungan alokasi anggaran setiap tahunnya mencapai minimal seperti tahun 2008 ini,” kata Arya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com