Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Minyak Kita Tahun Depan Merosot

Kompas.com - 09/09/2008, 10:20 WIB

JAKARTA, SELASA -  Minyak bumi semakin langka. Produksi Indonesia juga akan turun lagi tahun depan. Itu tergambar pada turunnya proyeksi produksi empat perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas (migas). Otomatis, pemerintah harus menurunkan asumsi produksi minyak siap jual (lifting) di anggaran negara.

Empat perusahaan KKKS yang pasti turun produksinya itu juga bukan perusahaan kelas teri. Menurut kriteria Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mereka termasuk lima kontraktor migas besar di Indonesia. Produksi PT Chevron Pacific Indonesia, misalnya, akan turun dari rata-rata 411.000 barrel per hari tahun ini menjadi 382.000 barrel per hari.

Meski tahun ini mencapai produksi tertinggi dalam 10 tahun terakhir sebesar 76.820 barrel per hari, tahun depan produksi ConocoPhillips pasti turun menjadi 42.950 barrel per hari. "Karena masalah teknis," kata James Taylor, Presiden Direktur PT ConocoPhillips Indonesia.

Medco E&P juga sama. Tahun ini Medco E&P menyedot rata-rata 32.000 barrel per hari. Tahun depan Medco E&P hanya menargetkan 29.850 barrel per hari. "Kami perkirakan ada penurunan 6 persen-7 persen. Ada cadangan yang mulai kering," ungkap Budi Basuki, Direktur Aset Produksi PT Medco E&P Indonesia.

Sementara itu, ExxonMobil Indonesia yang menguasai ladang raksasa Banyu Urip, Cepu, tahun depan juga baru bisa memompa 20.000 barrel per hari. Yang masih berani optimistis cuma PT Pertamina EP. Tahun depan anak usaha Pertamina itu yakin bisa memproduksi 125.500 barrel per hari, naik dari kapasitas sekarang sebesar 112.960 barrel per hari. "Target produksi kami naik 6,2 persen," ajar Direktur Utama PT Pertamina EP Tri Siwindono.

Departemen ESDM sudah berusaha mengerek produksi dengan mengintensifkan pengelolaan sumur-sumur tua. "Namun, langkah ini memerlukan investasi cukup besar. Belum lagi lambatnya proses perizinan," kata Evita Legowo, Direktur Jenderal Migas ESDM.

Penurunan produksi ini memaksa pemerintah harus menurunkan asumsi produksi minyak tahun depan menjadi 950.000 barrel per hari. Sementara itu, target produksi tahun ini masih sebeIsar 977.000 barrel per hari. Ini juga sudah termasuk produksi Chevron sebesar 50.000 barrel yang selama ini ditukar (swap) dengan gas ConocoPhillips. (Hikmah Yanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com