Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetapkan HPP untuk Kedelai

Kompas.com - 11/11/2008, 18:43 WIB

JAKARTA, SELASA - Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) mengusulkan kepada pemerintah untuk menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) kedelai sebesar Rp5.500 per kilogram.
   
Ketua Dekopin Adi Sasono di Kabupaten Tangerang Banten, Selasa (11/11) mengatakan, kedelai harus memiliki HPP supaya harganya tidak mudah terkena goncangan akibat mekanisme pasar.
   
"Selama ini jika panen kedelai melimpah harga kedelai jatuh dari harga normalnya sebesar Rp7.000 per kg. Kasihan petani yang mengalami kerugian akibat jatuhnya harga," katanya, saat menghadiri Gerakan Tanam Padi Musim Tanam 2008-2009 di Kecamatan Sukadiri Tangerang.
    
Menurut Adi, dengan HPP sebesar Rp5.500/kg petani tidak akan merugi sebab kedelai tidak mungkin dibeli di bawah harga tersebut. Sehingga, pasar terjamin dan membuat petani lebih bergairah menanam komoditas pangan itu.
  
Mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu menyatakan, pihaknya sudah lama mengusulkan kepada pemerintah agar menerapkan HPP untuk kedelai namun hingga sekarang belum disetujui.
   
Jika petani sering merugi akibat jatuhnya harga kedelai, ujar Adi Sasono, petani akan malas menanam kedelai. Alasannya, mereka tidak memiliki modal lagi untuk menanam komoditas itu.
    
Dikatakannya, pihaknya sudah bicara dengan para produsen tahu dan tempe mengenai penerapan HPP kedelai sebesar Rp5.500/kg dan mereka tidak merasa keberatan sebab dengan harga sebesar itu. "Mereka (produsen tahu dan tempe) masih bisa meraih keuntungan dari produksi mereka dengan HPP itu," katanya.
    
Sementara itu, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menilai usulan pembentukan HPP kedelai sebesar Rp5.500 per kg itu sebagai hal yang bagus. Dengan harga tersebut, petani akan sanggup menutup biaya produksi kedelai sebesar Rp2000 hingga Rp 2.500 per kg sehingga  meningkatkan semangat petani untuk menanam kedelai.
   
Saat ini, menurut dia, 60 persen kebutuhan kedelai dalam negeri dipenuhi dengan mengimpor dari Amerika Serikat dan Australia. Dengan HPP diharapkan banyak petani yang mau menanam kedelai.
    
Oleh karena itu, produksi kedelai yang selama ini hanya sebesar 800 ribu ton per tahun bisa meningkat guna memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 3,2 juta ton per tahun.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com