Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, 1 Triliun Dollar Zimbabwe Dipangkas Jadi 1 Dollar

Kompas.com - 03/02/2009, 10:37 WIB

ZIMBABWE, SELASA — Pemerintah Zimbabwe memutuskan untuk memotong nilai mata uangnya. Tidak tanggung-tanggung, negara dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia ini menghilangkan 12 angka nol di belakang mata uang yang berlaku saat ini. Menurut Gubernur Bank Sentral Zimbabwe Gideon Gono, negaranya juga akan mengumumkan kebijakan baru sehingga pertukaran mata uang akan berlangsung lebih transparan.

Gono menjelaskan, bank sentral menurunkan mata uangnya dengan perbandingan 1 triliun dollar Zimbabwe  menjadi 1 dollar. Dalam situs resminya juga dijelaskan, bank sentral akan mencabut semua larangan penarikan tunai mata uang asing. “Seluruh transaksi perdagangan mata uang asing akan lebih transparan di pasar formal,” kata Gono.

Beberapa tahun belakangan, Zimbabwe memang tengah diimpit resesi ekonomi. Selain itu, tingkat inflasi negara ini juga diperkirakan mencapai 231.000.000 persen pada Juli 2008.

Pada bulan lalu, Menteri Keuangan Patrick Chinamasa sudah memperbolehkan warga Zimbabwe menggunakan mata uang asing di seluruh sektor bisnis, termasuk di dalamnya transaksi saham di bursa saham Zimbabwe. Asal tahu saja, bursa ini sudah ditutup sejak 21 November lalu setelah bank sentral menuduh para trader melakukan pembelian dengan cek kosong untuk membeli saham.

Gono menambahkan, bank sentral akan mengakomodasi seluruh bisnis mengajukan izin untuk transaksi pertukaran mata uang asing. Biaya atas pemberian izin mencapai 12.000 dollar AS untuk pebisnis yang berada di kota, dan 10 dollar AS untuk usaha skala kecil.

Selain itu, petani tembakau juga diperbolehkan menyimpan 100 persen pendapatan mata uang asingnya. Perbankan Zimbabwe juga akan menerima dengan tangan terbuka simpanan mata uang asing oleh perusahaan-perusahaan tambang platinum dan berlian. Seluruh kebijakan ini ditujukan untuk menggairahkan kembali perekonomian di negara tersebut.

Sebagai tambahan, berdasarkan data yang dirilis PBB, setidaknya sekitar 6,9 juta orang yang merupakan separuh dari total populasi saat ini dalam kondisi darurat membutuhkan suplai makanan dan bantuan lain. Tidak hanya itu, tingkat kesehatan di negara ini juga memburuk akibat sistem pengelolaan limbah dan air bersih kolaps alias tidak berfungsi. Alhasil, Zimbabwe diserang bakteri kolera yang menewaskan sekitar 3.229 orang. (Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com