Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2008, BI Untung Rp 17,3 Triliun

Kompas.com - 09/02/2009, 08:34 WIB

JAKARTA, SENIN — Krisis membawa berkah. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan ketidakpastian pasar keuangan dalam negeri menuai berkah bagi Bank Indonesia.

Walau harus berkerut kening menjaga stabilitas keuangan, BI menutup tahun 2008 dengan senyum lebar. "Neraca keuangan bank sentral tahun 2008 surplus Rp 17,3 triliun. Namun, ini laporan unaudited. Semoga tidak terjadi selisih," kata Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroatmodjo, akhir pekan lalu.

BI mengaku sudah menyerahkan laporan keuangan tahun 2008 kepada DPR. Surplus sebesar ini sebenarnya di luar perkiraan BI. Sebab, Juni 2008, surplus baru Rp 5,9 triliun. Angka surplus sempat turun tinggal Rp 4 triliun, tapi pada Oktober melonjak lagi menjadi Rp 10 triliun.

Surplus yang besar ini terjadi karena beban pembayaran bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) turun. Sepanjang 2008, jumlah tumpukan dana di SBI merosot tajam. "Sekitar 85 persen pengeluaran BI itu untuk membayar bunga," katanya.

Sebagai gambaran, dana perbankan di SBI pada Januari 2008 mencapai Rp 231,4 triliun dengan bunga acuan BI Rate dan SBI 3 bulan 8,0 persen. Pada November 2008 jumlah dana di SBI turun menjadi Rp 152,3 triliun dengan BI Rate 9,5 persen dan SBI 3 bulan 11,24 persen.

Selain itu, surplus BI makin gendut karena rupiah terus melemah terhadap dollar AS. Awalnya, patokan nilai tukar Rp 9.500 per dollar AS dan realisasinya menjadi Rp 11.400 per dollar AS.

Kondisi ini tentu ironis jika melihat rupiah hingga kemarin terperosok ke Rp 11.575 per dollar AS. "Ini menunjukkan BI telah gagal menjaga rupiah. Surplus BI yang menikmati hanya BI, sedangkan rupiah stabil semua orang menikmati," kata ekonom bank BNI Tbk, Tony Prasetiantono.

Ketua Komisi XI DPR Achmad Hafiz Zawawi berpendapat BI seharusnya tidak mencari untung. "Kemampuan BI untuk operasi moneter jadi meragukan," kata Hafiz.

Sementara itu, ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan, melihat, keuntungan BI ini suatu ketidaksengajaan. Sebab, saat BI melakukan operasi stabilisasi valuta asing ke pasar, dengan sendirinya BI mendapat selisih dari menjual dollar AS ke pasar. (Arief Ardiansyah, Dyah Megasari, Syamsul Ashar/ Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com