Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Derivatif Karena Kurang Pengetahuan

Kompas.com - 10/02/2009, 17:52 WIB

JAKARTA, SELASA- Banyaknya korban yang jatuh akibat transaksi derivatif ditengarai karena pengusaha lokal tidak memiliki latar belakang ahli keuangan internasional.

 

Hal ini disampaikan Presiden Indonesia Law Society Hotman Paris Hutapea, saat jumpa pers, di kantor Hotman Paris, Jakarta, Selasa( 10/2 ).

 

"Mereka kurang pengetahuan soal keuangan internasional, kemudian menjadi korban jutaan dolar," kata Hotman.

 

Hotman menuturkan dalam beberapa waktu terakhir, pihaknya mendapat puluhan klien korban transaksi derivatif. Kliennya mengeluhkan transaksi derivatif dengan cabang bank asing yang memakai berbagai formula yang rumit dan tidak dipahami.

Padahal,tujuan utama transaksi derivatif awalnya adalah untuk transaksi kontrak lindung nilai kurs valuta asing dari fluktuasi nilai tukar (hedging). Namun, hal ini justru menjadi peluang bagi sejumlah bank untuk memainkan transaksi tersebut dengan tujuan spekulasi.

 

Menurut Hotman, kontrak dalam transaksi itu tidak menunjukkan keseimbangan antara pihak yang bertransaksi.

 

"Pengusaha lokal tidak sadar sudah menandatangani kontrak derivatif yang pada waktunya merupakan bom kehancuran karena kalah dan harus membayar bank dalam junlah besar," ujarnya.

 

Sebelumnya, sejumlah pengusaha telah mengajukan surat kepada Bank Indonesia (BI) terkait masalah ini. Namun, karena tidak mendapat tanggapan dari BI, pengusaha yang menjadi korban transaksi derivatif ini akan menempuh jalur hukum dan menggugat bank yang dinilai sewenang-wenang dalam pembuatan kontrak derivatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com