Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminati, Penjualan Sukuk Ritel Bisa Lebihi Rp 4 Triliun

Kompas.com - 18/02/2009, 11:05 WIB

JAKARTA, RABU - Dalam minggu terakhir masa penawaran, peminat sukuk negara ritel masih bejibun. Total permintaan sukuk ritel sampai kemarin (17/2) telah mencapai Rp 3,6 triliun.

Karenanya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan optimistis, jumlah permintaan sukuk ritel bisa mencapai lebih dari Rp 4 triliun. "Kami menargetkan bisa lebih dari Rp 4 triliun, karena underlying asset (aset dasar) masih besar," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto kepada KONTAN, kemarin.

Jika memang permintaan di atas Rp 4 triliun, Rahmat memastikan pemerintah berani mengambil seluruh permintaan itu. Sebab, DPR sudah menyetujui penggunaan sisa barang milik negara senilai Rp 13,6 triliun jadi underlying asset sukuk ritel. Hanya saja, sebagian underlying asset itu akan digunakan pula sebagai underlying sukuk global.

Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pengelolaan Utang Dahlan Siamat menambahkan, sebenarnya target Rp 4 triliun itu termasuk perkiraan paling pesimistis. "Sekarang saja sudah hampir Rp 4 triliun," imbuhnya. Padahal, masa penawaran sukuk ritel masih tersisa tiga hari lagi.

Hingga 17 Februari 2009, lima agen penjual menjaring 50 persen dari total permintaan produk surat utang berbasis hukum Islam itu. Mereka adalah Bank Mandiri, AAA Securities, HSBC, Trimegah Sekuritas, dan Danareksa Sekuritas.

Lantaran peminat membeludak, Ditjen Pengelolaan Utang membuka permintaan penambahan kuota dari agen penjual. "Agen penjual di luar lima agen itu juga sudah minta tambahan," ucap Dahlan.

Lonjakan permintaan sukuk ritel yang menawarkan imbalan 11 persen setahun itu termasuk di luar perkiraan agen. Sebab awalnya, ketigabelas agen penjual sukuk ritel cuma mematok target penjualan Rp 1,7 triliun. Tapi, dalam waktu seminggu, mereka meraup permintaan hingga Rp 1,48 triliun atau 87 persen dari target awal.

Dus, Ditjen Pengelolaan Utang pun menaikkan target penjualan hingga Rp 3,4 triliun. Lagi-lagi, target itu terlampaui di awal minggu ini. Jadi, hingga sekarang Ditjen Pengelolaan Utang masih akan menunggu berapa total permintaan yang masuk. (Wahyu Tri Rahmwati /Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com