Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depkeu Minta Aset GBK Rp 21 Triliun Dijaminkan

Kompas.com - 19/02/2009, 08:31 WIB

JAKARTA, KAMIS  - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan permohonan baru kepada DPR untuk menggunakan aset Gelora Bung Karno senilai Rp 21 triliun untuk menambah aset yang dijaminkan pada penerbitan sukuk atau obligasi berbasis syariah. Nilai total aset GBK berdasarkan perhitungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Departemen Keuangan, mencapai Rp 50 triliun.

Namun, Departemen Keuangan (Depkeu) hanya meminta izin atas sebagian asetnya karena aset yang memenuhi syarat syrariah dan sudah jelas dokumen kepemilikannya hanya Rp 21 triliun.

”Selebihnya adalah aset-aset berupa hotel, tempat hiburan, mal, yang dikelola tidak secara syariah,” ujar Direktur Pembiayaan Syariah, Depkeu, Dahlan Sijabat di Jakarta, Rabu (18/2), saat berbicara dalam Sosialisasi sukuk.

Lampaui target awal

Sementara itu, jumlah pemesanan sukuk ritel seri SR-001, yang akan terbit pada 25 Februari 2009, melampaui target awalnya, yakni Rp 1,7 triliun. Depkeu berharap jumlah pemesanannya bisa melampaui Rp 4 triliun hingga akhir batas waktu pemesanan 20 Februari 2009.

Menurut Dahlan, angka resmi pemesanan SR-001 akan dipublikasikan Menteri Keuangan pada 23 Februari 2009. ”Beberapa agen penjual bahkan ada yang meminta upsizing (penambahan jatah penjualan sukuk ritel) hingga tiga kali karena animo investor yang memesan luar biasa,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah mendapatkan izin dari DPR untuk menggunakan aset Depkeu senilai Rp 13 triliun sebagai aset yang dijaminkan dalam penerbitan sukuk, termasuk sukuk ritel.

Penambahan jaminan aset Gelora Bung Karno (GBK) diperlukan karena Depkeu berencana menerbitkan sukuk lain, seperti sukuk berdenominasi valuta asing (sukuk global) dan sukuk reguler, serta sukuk dengan tenor pendek (Islamic treasury bills). Meski demikian, Depkeu belum bisa memastikan waktu penerbitan sukuk global tersebut karena kondisi pasar modal internasional yang tidak menentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com