Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Pekan Ini: Masih Didominasi Regional

Kompas.com - 23/02/2009, 07:43 WIB

Perdagangan saham, pekan ini diperkirakan masih akan didominasi sentimen dari eksternal. Setelah pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 3,12 persen menembus level minor support di 1.300. Penurunan indeks didorong oleh melemahnya bursa regional. "Faktor regional masih akan berpengaruh besar pada pergerakan indeks," sebut Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono.

Pergerakan bursa global antara lain dipengaruhi oleh data produk domestik bruto Jepang dan Eropa yang melemah, serta berita paket stimulus di Amerika Serikat. Indeks Dow Jones juga terus bergerak melemah menembus level terendah dalam 6 tahun terakhir. Melemahnya perekonomian negara maju akan secara langsung berpengaruh pada kinerja ekspor Indonesia, yang juga terus menunjukkan trend melemah.

Tertembusnya level support 7.500 pada hari Kamis, membuat Dow Jones memasuki trend bearish untuk jangka pendek. Dari perbandingan chart antara Dow Jones dan IHSG terlihat penurunan Dow Jones terjadi lebih tajam pada pekan lalu. Pada Jumat, Wall Street kembali melorot, dengan indeks Dow Jones Industrial Average merosot 100,28 poin (1,34 persen) menjadi 7.365,67, kemudian indeks S&P 500 melemah 1,14 persen pada 770,05, serta indeks komposit Nasdaq turun 0,11 persen. Secara keseluruhan pekan lalu, Dow turn 6,2 persen, Nasdaq melorot 6,1 persen, serta S&P 500 anjlok 6,9 persen.

Sebagai perbandingan, pada November 2008 lalu ketika Dow Jones berada di level 7.500, IHSG berada di level 1.140-an. "Untuk pekan ini kami perkirakan IHSG berada pada support-resistance pekan ini berada 1.230-1.335," ujarnya.

Sementara dari dalam negeri, beberapa aksi korporasi oleh emiten tampak mewarnai pergerakan bursa pekan lalu, seperti tender offer ISAT, rencana akuisisi PTRO oleh INDY, dan juga perkembangan aksi korporasi BUMI terhadap 3 perusahaan batubara. Kamis pekan lalu Bapepam menyatakan akan menunjuk penilai independen terkait akuisisi perusahaan oleh BUMI.

Saham ISAT, TLKM, dan BBCA tercatat menjadi beberapa saham yang mendorong indeks turun pekan lalu. "Ditengah kondisi pasar yang belum kondusif, investor juga memilih untuk melakukan trading on news," ujarnya

Selain itu pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah yang masih fluktuatif dan beberapa kali menembus level Rp 12.000 per dollar AS. "Pekan ini kami perkirakan indeks masih akan bergerak melemah meski tekanan jual mulai mereda," sebutnya.

Purwoko merekomendasikan saham consumer goods seperti UNVR, KLBF, dan INDF tampaknya dapat menjadi pilihan investor ditengah tekanan pada saham perbankan dan pertambangan yang biasanya mendominasi pergerakan indeks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com