Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Ini, Pemerintah Menomboki Premium Rp 696 Per Liter

Kompas.com - 23/02/2009, 09:47 WIB

JAKARTA, SENIN — Pemerintah harus merogoh kantong subsidi lagi. Setelah dua bulan tidak dibebani subsidi BBM premium, di bulan Februari ini pemerintah kembali harus menanggung sebagian harga premium. Mulai 17 Februari 2009, pemerintah harus memberikan subsidi sebesar Rp 696 untuk setiap liter premium yang dibeli masyarakat. Sebab, harga patokan premium sudah lebih besar dari harga jualnya.

Menurut data Departemen Keuangan yang disajikan kepada panitia angket DPR soal BBM pekan lalu, harga patokan untuk premium saat ini Rp 4.609. Sementara, setelah dikurangi pajak, harga jual premium adalah Rp 3.913. Jadi, pemerintah harus nombok Rp 696 per liter.

Harga patokan premium itu naik karena harga Mean of Platts Singapore (MOPS) yang menjadi dasar harga patokan itu juga naik. Sayangnya, pemerintah tak memaparkan data perubahan harga MOPS tersebut. MOPS merupakan patokan harga minyak untuk perdagangan di kawasan Asia yang dibuat oleh Platts, anak perusahaan McGraw Hill.

Juru bicara Pertamina, Anang Rizkani Noor, mengaku tidak tahu berapa perubahan harga MOPS. Namun, ia mengatakan, Pertamina harus mendapat subsidi karena harga minyak mentah sudah naik.

Adapun Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo mempertanyakan data Depkeu tersebut. Ia menyatakan, sejauh ini Departemen ESDM sebagai instansi yang berwenang mematok besaran subsidi BBM belum memutuskan hal itu.

Ia menerangkan, Depkeu dan Departemen ESDM belum sepakat soal besaran alpha yang masuk kompoen harga pokok. Alpha adalah biaya distribusi dan margin yang diperoleh Pertamina. Depkeu menetapkan Alpha sebesar 8 persen, sementara Pertamina menginginkan lebih. "Baru bulan depan kita memutuskan harga alpha," katanya.

Pengamat minyak Kurtubi menilai, pemerintah seharusnya tidak lagi menggunakan MOPS sebagai dasar patokan harga BBM bersubsidi. Sebab, sekitar 75 persen premium yang ada di pasaran merupakan produksi dalam negeri melalui kilang Pertamina. "Cukup menggunakan harga produksi dan pemerintah bisa melakukan penghematan," katanya. (Martina Prianti/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com