Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Jamin listrik Tidak Byarpet Selama Pemilu

Kompas.com - 25/02/2009, 13:12 WIB

JAKARTA, RABU — PT PLN (Persero) menjamin keamanan pasokan listrik selama penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) yang dijadwalkan sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2009.

Dirut PLN Fahmi Mochtar seusai rapat koordinasi pengamanan ketenagalistrikan pemilu yang dihadiri Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu (25/2), mengatakan, suhu politik saat pemilu tentunya akan meningkat sehingga perlu diantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk keandalan pasokan listrik.

"Kami upayakan tidak ada pemadaman listrik dengan menyiagakan seluruh unit guna meningkatkan pengamanan dan keandalan pasokan listrik sehingga pemilu berjalan sukses," katanya.

Fahmi mengatakan, selama pemilu, PLN akan memfokuskan keandalan pasokan listrik pada dua hal, yakni obyek vital nasional yang dilakukan secara internal bekerja sama dengan masyarakat dan aparat keamanan.

Fokus kedua, lanjutnya, adalah pengamanan pasokan listrik saat pemilu dengan melipatgandakan kesiapan PLN.

Ia menambahkan, saat pencentangan surat suara, beban puncak cenderung turun karena berlangsung pada hari libur.

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, di sektor ESDM terdapat 326 obyek vital nasional, 36 di antaranya di ketenagalistrikan yang perlu mendapat pengamanan pasokan listrik.

Menurut dia, sistem pengamanan dibuat berlapis melalui internal di ring satu dan ring dua yang melibatkan masyarakat sekitar. Saat pelaksanaan pemilu, pasokan listrik memiliki arti penting, terutama saat penghitungan suara. "Bisa dibayangkan jika listrik tiba-tiba mati dan kemudian PLN yang disalahkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com