Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AIG bagai "Hedge Fund"

Kompas.com - 06/03/2009, 05:56 WIB
 

WASHINGTON, RABU - Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke mengatakan, perusahaan asuransi raksasa AIG kolaps karena beroperasi seperti hedge fund dan melanggar aturan. Perusahaan sudah disuntik dana, tetapi terus merugi. Pemerintah AS tidak punya pilihan selain membantu AIG.

Pernyataan Bernanke diungkapkan dalam dengar pendapat dengan para anggota Komite Anggaran Senat AS di Washington, Rabu (4/3). Bernanke bicara dengan nada marah.

 ”Ada satu episode sepanjang 18 bulan terakhir yang membuat saya marah besar, yakni kasus AIG (American International Group). AIG mengeksploitasi kelemahan peraturan dan ketiadaan pengawasan. Pada dasarnya AIG menjadi hedge fund dengan payung perusahaan asuransi. Ada sangat banyak transaksi atau ”pertaruhan” yang tak bisa dipertanggungjawabkan dan akhirnya mengalami kerugian yang luar biasa besarnya,” papar Bernanke.

Pemerintah AS kembali mencanangkan bantuan 30 miliar dollar AS untuk mencegah kebangkrutan AIG. Ini adalah tambahan dana di luar 150 miliar dollar AS yang sudah diberikan.

Hedge fund merupakan sebutan bagi sejumlah dana milik beberapa warga kaya. Dana tersebut dikelola para manager yang mendapatkan komisi dari pelanggan, dalam hal untung ataupun rugi.

Dengan mendapatkan dana 180 miliar dollar AS, 80 persen saham AIG kini menjadi milik pemerintah. Namun, Ketua dan Eksekutif Utama (CEO) AIG Edward Liddy menyatakan sanggup membayar utang ke Pemerintah AS via Bank Sentral AS.

”Perjudian” atau tindakan spekulatif sangat dibatasi untuk perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi merupakan penjamin risiko. Oleh karena itu, wajib menghindari tindakan spekulatif.

Setara PDB Kuwait

Berdasarkan data Thomson Reuters,AIG telah membukukan kerugian bersih sepanjang tahun 2008 sebesar 99,3 miliar dollar AS (Rp 1.207 triliun). Besaran kerugian itu hampir sama dengan produk domestik bruto (PDB) Kuwait.

Pada kuartal keempat 2008 (periode Oktober-Desember), AIG merugi sebesar 465.000 dollar AS setiap menit. Kantor berita Reuters menjuluki hal itu sebagai ”bleeding terrible” (kerugian berdarah-darah), dengan mengutip pernyataan Warren Simpson, Direktur Pelaksana dari Stephens Capital Management, di Little Rock, Arkansas, AS.

Kerugian besar AIG terjadi karena kesediaan menjamin obligasi bernilai ratusan miliar dollar AS lewat produk bernama credit default swaps (CDS). Tindakan ini sudah berlangsung selama satu dekade. AIG memberi jaminan kepada para pembeli obligasi yang diteribitkan sejumlah perusahaan, termasuk Lehman Brothers. Kebangkrutan Lehman Brothers membuat sejumlah perusahaan penerbit obligasi gagal bayar karena efek domino. Para pembeli obligasi kemudian menagih ke AIG.

Ini adalah buah dari tindakan dua CEO AIG sebelumnya, yakni Maurice Hank Greenberg, yang kemudian digantikan Martin Sulivan.

 Bernanke mengatakan, penyelamatan harus dilakukan agar keruntuhan AIG tidak berdampak domino terhadap perekonomian secara keseluruhan. Bernanke mengatakan, penyelamatan AIG merupakan langkah yang lebih baik ketimbang membiarkan bangkrut. ”Kami menyadari, kebangkrutan perusahaan raksasa sangat berbahaya bagi perekonomian (too big to fail). Kami tidak memiliki pilihan lain selain menyelamatkan AIG,” ujar Bernanke. (AP/AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com