Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Indonesia Kurang Sadar Asuransi

Kompas.com - 13/03/2009, 13:56 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com — Masyarakat Indonesia masih belum sadar akan pentingnya asuransi dalam hidupnya. Hal itu ditunjukkan dengan perbandingan antara premi dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) hanya 1,57 persen saja.

Demikian diungkap Koordinator Insurance Goes to Campus (IGTC) Anton Lie di Jakarta, Jumat (13/3). "Hal tersebut jauh sekali jika dibandingkan dengan tetangga kita Malaysia, Singapura, Thailand, ataupun Filipina yang persentasinya sudah di atas 5,5 persen," ungkap Anton.

IGTC yang dibentuk oleh Federasi Asosiasi Perasuransian Indonesia (FAPI) ini, kata Anton, mempunyai program untuk memperkenalkan asuransi kepada masyarakat luas melalui dunia pendidikan. "Masyarakat kita belum memiliki kesadaran bahwa asuransi penting. Mereka tidak sadar karena mereka tidak tahu. Ketidaktahuan itulah yang menimbulkan ketidakpercayaan kepada perusahaan asuransi," kata Anton yang ditemui saat Seminar "Dampak Krisis Finansial Global terhadap Dunia Bisnis Asuransi" di Universitas Katolik Atmajaya.

Anton menolak jika apa yang dilakukan IGTC condong ke perusahaan asuransi. "Itu tidak benar. Kami hanya mau membangun kesadaran pentingnya asuransi. Itu penting bagi masyarakat juga bagi perusahaan. Buktinya pembicara dari perusahaan asuransi pada seminar ini tidak boleh promosi," terang Anton.

Menurut Anton, usaha memasyarakatkan asuransi ini sebenarnya juga mengingat peran asuransi sebagai pilar dari perbankan. "Coba lihat, sebelum pihak bank mengeluarkan pinjaman mereka mesti mendapatkan kepastian bahwa jaminan yang ditawarkan kepada bank sudah diasuransikan," kata Anton.

Ia mencontohnya, ketika perbankan di Amerika limbung akibat krisis keuangan global ternyata pemerintah memprioritaskan perusahaan asuransi AIG untuk diselamatkan. Krisis ekonomi global ini, kata Anton, sebenarnya menjadi peluang bagi bisnis asuransi. "Ketika krisis bergulir banyak orang mulai sadar pentingnya asuransi sehingga mereka membeli polis untuk menyelamatkan asetnya," ungkap Anton.

Lebih lanjut, Anton mengatakan bahwa seminar kali ini merupakan tempat ke-20 dari 27 target lembaga pendidikan untuk acara serupa. "Dari 27 tersebut ada 3 sekolah setingkat SMA, 1 pondok pesantren, dan sisanya PTN/PTS," kata Anton. Ia berharap melalui kegiatan ini para intektual muda ini bisa menyosialisasikannya kepada masyarakat sehingga semakin banyak yang sadar pentingnya asuransi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com