Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terimbas Krisis, Keluarga Indonesia Pangkas Pengeluaran

Kompas.com - 02/04/2009, 11:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 70 persen ibu rumah tangga di Indonesia mengurangi pengeluaran dan berhemat menghadapi dampak krisis ekonomi global ini. Selain itu, sekitar 53 persen juga berencana mencari tambahan pendapatan.

Hal tersebut dipaparkan Managing Director Ipsos Indonesia Iwan Murty di sela diskusi "Perubahan Pola Konsumen di Indonesia pada Era Krisis Global" di JW Marriott, Jakarta, Kamis (2/4).

Iwan mengatakan, berdasarkan wawancara tatap muka yang dilakukan awal Februari 2009, konsumen melakukan kiat-kiat untuk menghadapi krisis. Wawancara ini melibatkan lebih dari 500 ibu rumah tangga kelas menengah atas. "Dari data yang diperoleh, krisis memengaruhi pola konsumen," kata Iwan.

Berbagai cara dilakukan ibu-ibu rumah tangga dalam berhemat, yaitu dengan mengurangi pos-pos tertentu sebesar 27 persen, sebanyak 24 persen mengurangi konsumsi, sebanyak 19 persen berganti ke kemasan yang lebih kecil, sebanyak 13 persen berganti merek yang lebih murah, sebanyak 8 persen menunda pembelian, dan sebanyak 8 persen berhenti mengonsumsi.

Pos-pos pengeluaran yang cenderung dikurangi umumnya pengeluaran tersier, seperti belanja baju, makan di luar, jalan-jalan di mal, dan pengurangan uang saku anak. "Sebagian besar responden mengurangi jalan-jalan ke mal atau pusat perbelanjaan karena takut tergoda," ujarnya.
Selain itu, terdapat juga pengeluaran sekunder, seperti biaya listrik, produk-produk kosmestik dan perawatan kulit, serta pembelian pulsa telepon seluler.

Sementara itu, beberapa ibu memiliki kiat meminimalkan pengeluaran, yakni dengan cara mengurangi konsumsi beberapa barang rumah tangga yang biasa mereka gunakan. Adapun barang-barang yang dikurangi antara lain susu, detergen pembersih baju, produk perawatan kulit, snack, dan prosuk pembersih rumah.

"Bahkan, ada seorang ibu yang mengatakan bahwa ia mengurangi konsumsi susu untuk keluarganya dari lima kali sehari menjadi 3 tiga kali sehari," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com