Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mei, Hasil "Stress Test" Perbankan AS Dirilis

Kompas.com - 16/04/2009, 13:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Industri perbankan AS kini cukup kuat kendati harus menghadapi perekonomian yang cukup buruk. Itulah headline prediksi pemerintah saat mereka membuka hasil stress test perbankan.

"Kami mengharapkan stress test perbankan ini menunjukkan bahwa 19 bank dalam kondisi permodalan yang cukup baik meskipun berada di bawah skenario stress test yang paling buruk sekalipun," kata Scott Talbott, Senior Vice President Financial Services Roundtable, yang merupakan lembaga finansial terbesar.

Bagaimanapun juga, koor kompak sejumlah analis dan ekonom masih mempertanyakan sulitnya stress test jika hasilnya sungguh-sungguh positif. "Jika hasilnya keluar dan mengatakan bahwa seluruh perbankan baik-baik saja, maka tidak ada satu pun yang percaya pada tes tersebut," tandas Christopher Whalen, Managing Director Institutional Risk Analytics.

Untuk mengingatkan, Februari lalu, Menteri Keuangan Timothy Geithner mengumumkan Financial Stability Plan dan menyatakan akan menyokong sejumlah tes pada 19 perbankan, termasuk Citigroup dan Wells Fargo. Tes tersebut akan memastikan bahwa perbankan memiliki sejumlah permodalan yang kuat dan bisa bertahan dalam resesi yang kian memburuk dalam waktu dua tahun ke depan.

Departemen Keuangan maupun bank sentral telah mendesain skenario terburuk, seperti tingkat pengangguran yang lebih dari 10 persen dan harga perumahan yang anjlok 22 persen pada tahun kerbau ini. Namun, mereka juga meninggalkan pertanyaan yang tak terjawab, terlebih jika skenario itu makin memburuk.

Masalahnya, stress test itu dilakukan berdasarkan "tebakan yang terbaik" mengenai sejauh mana perekonomian yang paling buruk akan terjadi. Hal itu ditegaskan oleh Michael Heller, President of Veribanc. Artinya, imbuhnya, skenario terburuk kemungkinan tidak cukup pesimistis juga.

"Pada bulan Mei Departemen Keuangan kemungkinan akan merilis besarnya dana yang dibutuhkan oleh perbankan jika keadaan ekonomi makin parah," kata Andrew Williams, Juru Bicara Departemen Keuangan. Menurutnya, tujuan dari tes itu adalah meningkatkan kucuran kredit dengan memengaruhi kepercayaan perbankan meski perekonomian memburuk.

Nyatanya, bukannya pemerintah tak punya rencana. Fed Chief Ben Bernanke, dalam testimonialnya sebelum Financial Services Committee, menegaskan bahwa jika perbankan membutuhkan modal setelah stress test, mereka punya kesempatan selama enam bulan untuk meningkatkan pendanaannya dari sektor privat. Selain itu, mereka juga bisa meminta dana talangan pemerintah dari dana yang disediakan pemerintah sebesar 700 miliar dollar AS dari Troubled Asset Relief Program. (Femi Adi Soempeno/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com