JAKARTA, KOMPAS.com — Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (7/5) pagi, cenderung stabil pada kisaran Rp 10.400 sampai Rp 10.420 per dollar AS karena pelaku pasar mulai hati-hati.
Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova, mengatakan, posisi rupiah saat ini dinilai stabil. "Diperkirakan sepanjang bulan ini akan bergerak pada kisaran Rp 10.400 hingga Rp 10.500 per dollar AS," ucapnya.
Rupiah, menurut dia, masih berpeluang naik lagi, namun posisinya saat ini cukup baik setelah mengalami kenaikan cukup tajam.
Para pelaku pasar kemungkinan sedang menunggu respons perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kredit setelah BI Rate turun lagi menjadi 7,25 persen. "Kami memperkirakan pelaku menahan diri bermain di pasar menunggu reaksi perbankan terhadap penurunan BI Rate," ucapnya.
Ia mengatakan, penurunan BI Rate itu menunjukkan bahwa kinerja ekonomi makro Indonesia makin membaik apabila didukung turunnya bunga kredit bank, maka pertumbuhan pasar akan semakin bergairah.
"Apabila ini terjadi, maka pergerakan rupiah akan terus menguat yang diperkirakan akan dapat mencapai angka Rp 10.000 per dollar dalam beberapa bulan ke depan," katanya.
Indonesia dinilai masih merupakan pasar potensial yang dapat memberikan keuntungan lebih baik dari pasar Asia lainnya, karena itu minat investasi asing di pasar domestik masih tetap tinggi. Namun, meski peluang rupiah untuk terus menguat sangat besar, diharapkan kenaikan mata uang lokal itu tidak terlalu cepat.