JAKARTA, KOMPAS.com - The Indonesia Economic Intelligence (IEI) memperkirakan laba bersih yang diperoleh PT Pertamina pada 2009 akan mengalami penurunan hingga mencapai Rp 10 triliun dibandingkan 2008 lalu.
"Pendapatan PT Pertamina diperkirakan akan menurun dari Rp 29 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 19 triliun," kata Kepala Ekonom IEI, Sunarsip, dalam acara diskusi tentang Kinerja BUMN di Tengah Krisis Ekonomi, di Jakarta, Minggu (10/5).
Ia menilai penurunan itu disebabkan masih rendahnya harga minyak, 45 dolar Amerika per barel, padahal pada tahun 2008 lalu harga minyak sempat mencapai 80 hingga 90 dolar Amerika per barel serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Menurunnya laba yang didapat oleh penyumbang laba bersih terbesar itu pada tahun 2009 ini menyebabkan laba bersih perusahaan BUMN juga diperkirakan mengalami penurunan, dari Rp 74,9 triliun menjadi Rp 70,9 triliun (2009).
Laba bersih yang diperoleh Pertamina pada 2007 mencapai Rp 24,46 triliun, namun pada 2008 meningkat menjadi Rp 29 triliun.
Pada kuartal pertama 2009 ini sejumlah perusahaan BUMN terbuka (tbk) laba bersihnya mengalami kenaikan dibandingkan kuartal pertama 2008, seperti Jasa Marga dari Rp 188 miliar (2008) menjadi Rp 196 miliar (2009), Kimia Farma dari Rp 11 miliar menjadi Rp 12,5 miliar, Bank BNI dari Rp 155 miliar menjadi Rp 636 miliar.
Selain itu, Bank Ekspor Indonesia juga meningkat dari Rp 74,7 miliar menjadi Rp 119 miliar, Bukit Asam dari Rp 286 miliar menjadi Rp 920 miliar, Bank Mandiri dari Rp 1,39 triliun menjadi Rp 1,4 triliun, dan Adhi Karya dari Rp 1,7 miliar menjadi Rp 7,4 miliar.
Tidak semua BUMN tbk, pada kuartal pertama tahun 2009 ini mengalami kenaikan. Seperti dialami BUMN bidang aneka tambang, laba bersihnya menurun dibandingkan pada kuartal 2008 lalu, dari Rp 675 miliar menjadi Rp 89 miliar, karena turunnya harga tambang.
BUMN yang bergerak dalam pengelolaan Timah juga mengalami penurunan dari Rp 487 miliar pada kuartal pertama 2008, menjadi Rp 14 miliar pada kuartal pertama 2009.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.