Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik di Batam Mati, PGN Tuding ConocoPhilips

Kompas.com - 11/05/2009, 08:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tampaknya PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk alias PGN gerah juga dituding sebagai biang kerok padamnya pasokan listrik di Batam. PGN menuding tersendatnya pasokan gas yang mereka jual ke PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam karena gas yang mereka beli dari blok Grissik milik ConocoPhilips juga berhenti.

M Wahid Sutopo, Sekretaris Perusahaan dan Kepala Divisi Hubungan Investor PGN, menjelaskan, asupan gas yang mereka beli dari ConocoPhilips berhenti sementara karena ConocoPhilips sedang melakukan perawatan rutin (maintenance) unit produksi gas di blok Grissik, Sumatera Selatan.

"Mereka sudah menyampaikan surat pemberitahuan ke kami mengenai perawatan itu. Lalu kami teruskan informasi tersebut kepada pelanggan, bukan hanya ke PLN Batam tetapi juga sejumlah pelanggan industri di Batam dan Singapura agar mereka melakukan persiapan," kata Wahid, akhir pekan lalu.

Gas dari ConocoPhilips sendiri biasanya disalurkan melalui pipa jaringan Grissik-Batam-Singapura yang dioperasikan PT Transgasindo, anak usaha PGN.

Dua periode pemadaman

Wahid benar-benar mengingatkan para pelanggan untuk mempersiapkan diri menghadapi penghentian pasokan berikutnya. Kalau pada 2 Mei sampai 9 Mei 2009 kemarin pasokan hanya dihentikan sebagian (partial shutdown), maka pada 23 Mei-25 Mei 2009 besok akan terjadi penghentian pasokan secara total dari lapangan Grissik karena perawatan. "Diharapkan dari sisi pelanggan harus siap-siap, mereka sebaiknya ambil stok karena 23 Mei sampai 25 Mei ada kemungkinan full shutdown," katanya.

Sampai saat ini belum diperoleh keterangan resmi dari pihak ConocoPhilips maupun PLN Batam mengenai hal tersebut. Namun, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) selaku regulator sektor hulu migas membenarkan hal tersebut.

Sulistya Hastuti Wahyu, Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas menjelaskan, dari 900 MMSCFD gas yang biasa dipasok sejumlah lapangan di blok Grissik yaitu Suban, Dayung, Gelam, dan Geger Kalong pada 23 Mei sampai 25 Mei mendatang akan berkurang 700 MMSCFD. Sementara 200 MMSCFD sisanya diprioritaskan untuk dialirkan ke pelanggan ConocoPhilips lainnya yaitu Chevron.

"Chevron diutamakan karena mereka butuh untuk keperluan injeksi sumurnya sehingga produksi tidak shutdown. Chevron juga sebenarnya tidak aman karena kebutuhan normalnya 400 MMSCFD, tetapi hanya dipenuhi 200 MMSCFD," kata Sulistya.

Namun pelanggan listrik PLN Batam tidak perlu khawatir karena ketika diberitahukan mengenai hal tersebut, jajaran direksi PLN Batam telah berjanji akan mengganti gas dengan solar untuk menghidupkan pembangkitnya. (Gentur Putro Jati/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com