Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampung Masih Alami Defisit Listrik

Kompas.com - 14/05/2009, 20:36 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) wilayah Lampung memastikan, pemadaman bergilir pada Rabu (13/5) terjadi akibat tidak beroperasinya PLTU Tarahan Unit 4. Namun demikian, Lampung tetap akan defisit listrik apabila beberapa pembangkit air, uap, ataupun diesel tidak beroperasi.

Kepala Humas PT PLN (Persero) Wilayah Lampung Sumargo, Kamis (14/5) menjelaskan, pada Rabu (13/5) pembangkit Unit 4 PLTU Tarahan tidak beroperasi. "Pembangkit Unit 4 mengalami gangguan pada pipa ketel sehingga untuk sementara tidak beroperasi," ujar Sumargo.

Akibat tidak beroperasinya pembangkit Unit 4, pasokan listrik pada sistem interkoneksi Sumatera bagian Selatan dan Tengah dari Lampung berkurang sekitar 8090 MW. Kekurangan pasokan diminimalisir dengan pengoperasian PLTD.

Kebutuhan listrik pada beban puncak pukul 17.00-22.00 tercatat sebesar 365 MW, sementara total produksi daya tercatat sebesar 211,8 MW. Untuk mengatasi kekurangan daya, Lampung mendapat pasokan dari interkoneksi sebesar 174 MW.

Menurut Sumargo, PT PLN (Persero) Wilayah Lampung berupaya memaksimalkan pasokan listrik untuk beban puncak Kamis (14/5). Pengelola PLTU Tarahan memastikan, untuk beban puncak Kamis malam, pembangkit unit 4 sudah masuk dalam interkoneksi, ujar Sumargo.

Sumargo mengatakan, apabila dikaitkan antara kebutuhan listrik dan produksi lsitrik di Lampung, saat ini hubungan itu tidak seimbang. Beban puncak harian Lampung mencapai 400 MW, sedangkan produksi listrik diperoleh dari PLTU Tarahan 2x100 MW dan PLTA Way Besai 2x45 MW.

Namun demikian, Lampung terus mewaspadai defisit listrik akibat tidak beroperasinya PLTA ataupun PLTU. PLTA seperti PLTA Batutegi atau PLTA Way Besai tidak dioperasikan karena air di bendungan biasanya lebih diutamakan untuk pengairan sawah, bukan pembangkitan listrik. Sementara pada PLTU Tarahan, penghentian operasi karena adanya masa pemeliharaan atau gangguan pada alat.

Keterbatasan tersebut membuat PLN Lampung menahan realisasi pemasangan jaringan baru. Angka pertumbuhan permintaan pemasangan jaringan baru mencapai 5,27 persen per tahun. "Karena kebutuhan dan pasokan tidak seimbang, kami terus menahan-nahan realisasi pemasangan jaringan baru," ujar Sumargo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com