Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBN Masih Mahal

Kompas.com - 27/05/2009, 22:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ini di Indonesia belum ada harga patokan untuk bahan bakar nabati (BBN). Harga yang ada saat ini sekitar Rp 9.000 per liter.
    
Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Purnardi di Jakarta, Rabu (27/5), mengatakan, harga tersebut terlalu tinggi bagi masyarakat, sementara untuk kalangan industri tidak mengalami masalah.
    
Harga patokan ini, katanya, tergantung pada harga patokan dari pemerintah. Namun, harga itu belum diterbitkan menjadi peraturan pemerintah (PP) karena sedang dirumuskan oleh Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
    
Supaya penggunaan BBN di masyarakat lebih banyak, pihaknya mengusulkan agar pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 2.000 per liter.
    
Purnardi menjelaskan, besar kecilnya subsidi ini juga tergantung pada harga bahan baku yang digunakan untuk produksi. Bahan baku untuk BBN di Indonesia saat ini sebagian besar digunakan dari tetes tebu dan singkong. "Padahal, kita memiliki potensi untuk memproduksi BBN, terutama untuk biodiesel dan bioethanol," ujarnya.
    
Saat ini, BBN sudah mampu memenuhi kebutuhan minimum dengan penghematan devisa dan perbaikan lingkungan serta kesehatan.
    
BBN merupakan satu-satunya bahan bakar pengganti energi dalam bentuk cair, dan saat ini banyak digunakan untuk industri farmasi dan kosmetik.
   
Aprobi menargetkan pada 2010, pihaknya mampu memproduksi BBN jenis bioethanol sekitar 214.541 kiloliter, pada tahun 2009 ini, kapasitas produksi bioethanol sebesar 93.000 kiloliter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com