JAKARTA, KOMPAS.com — Dana Moneter Internasional atau yang lebih ngetop dikenal dengan IMF meminta Pemerintah Indonesia lebih waspada pada semester kedua tahun ini.
Meskipun Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi, menekan laju inflasi, dan rupiah menguat, krisis finansial global masih dapat menggoyang perekonomian Indonesia. Belum lagi ajang pemilihan umum presiden yang akan digelar pada Juli nanti, bisa berdampak pada nilai tukar rupiah.
"Meskipun performa ekonomi secara umum membaik, tetapi Indonesia masih harus memperhatikan situasi global," ujar Milan Zavadjil, Senior Resident Representative IMF, Jumat (5/6).
Milan menjelaskan, agar dapat mempertahankan pertumbuhan ekonominya, Pemerintah Indonesia harus segera mengucurkan stimulus fiskal pada semester dua dan tahun depan. Pengurangan tingkat suku bunga mengakibatkan ekspansi kredit akan bertambah dan ini bisa membantu dan mendukung pemulihan investor domestik.
IMF sendiri sudah menyediakan fasilitas pinjaman untuk Indonesia yang dapat digunakan kapan saja. "Indonesia bisa menggunakan pinjaman ini jika mengalami risiko likuiditas yang bisa mempengaruhi posisi balance of payments," lanjut Milan.
IMF menilai, Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat baik pada kuartal pertama tahun ini. Bahkan, Indonesia termasuk negara G-20 dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dan inflasi mengarah kepada tren penurunan.
IMF memproyeksikan, pertumbuhan Indonesia pada tahun ini mencapai 3 persen-4 persen dan diharapkan hingga akhir tahun laju inflasi Indonesia sekitar 5 persen. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.