Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Senang Dulu, Minyak Masih Naik Turun

Kompas.com - 06/06/2009, 08:18 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mundur kembali pada Jumat (5/6) waktu setempat, setelah minyak mentah New York sempat menembus 70 dollar AS per barel untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, sebelum pasar kembali mantap di tengah naiknya kembali (rebound) dollar AS, kata para pedagang.
    
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli, ditutup pada 68,44 dollar AS, turun 34 sen, setelah melompat menjadi 70,32 dollar AS per barel, level tertinggi sejak 4 November.
    
Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Juli, turun 37 sen menjadi 68,34 dollar AS per barel di London, setelah mencapai posisi tertinggi 69,91 dollar AS.
    
Para analis mengatakan, bahwa kenaikan mengejutkan pada dollar AS setelah laporan pekerjaan AS sebagian besar positif, menyeret turun harga minyak.
    
Dollar yang seringkali dipertimbangkan sebagai sebuah "save haven" (tempat berlindung yang aman) ketika ekonomi bergejolak, telah jatuh di tengah data yang menunjukkan sinyal-sinyal dari pemulihan ekonomi.
    
John Kilduff dari MF Global mengatakan, pasar telah menghadapi "sebuah rally sangat kuat dari dollar yang akan mengakibatkan kerugian untuk minyak mentah," tapi reaksi itu diatasi oleh sebuah laporan beragam pada ketenagakerjaan AS.
    
Kilduff mengatakan, setelah 70 dollar AS terlampaui, "kami perkirakan ada aksi ambil untung dalam jumlah hebat."
    
Departemen Tenaga Kerja AS Jumat mengatakan,  tingkat pengangguran AS melonjak ke posisi tertinggi 26 tahun, 9,4 persen pada Mei, sementara jumlah kehilangan pekerjaan (PHK) melambat lebih baik dari perkiraan 345.000.
    
Laporan tersebut dipertimbangkan sebagai salah satu dari indikator terbaik momentum ekonomi, menawarkan sinyal yang bertentang tentang melemahnya pasar kerja. Namun, memberikan kesan bahwa laju pemangkasan pekerja tampak berkurang, sebuah sinyal positif untuk ekonomi yang digempur resesi.
    
Harga minyak mengalami turun dan naik dalam sepekan ini, sebagai reaksi atas pergerakan dollar AS, data cadangan minyak AS dan prediksi tentang minyak mentah mendatang.
    
Mata uang AS yang melemah membuat minyak yang dihargakan dalam dollar AS lebih murah bagi para pemegang mata uang kuat, yang pada gilirannya memicu permintaan dan mendorong harga naik. Ketika dollar AS menguat, kecenderungannya menjadi berbalik.
    
Harga minyak merosot pada Rabu, setelah cadangan minyak mentah AS secara mengejutkan melonjak yang mengindikasikan permintaan lebih lemah daripada perkiraan.
    
Departemen Energi AS (DoE) Rabu mengumumkan, cadangan minyak mentah Amerika meningkat 2,9 juta barrel dalam pekan yang berakhir 29 Mei hingga mencapai 366 juta barrel. Sebagian besar analis telah memperkirakan sebuah penurunan sebanyak 1,7 juta barrel.
    
Minyak mentah berjangka berbalik naik pada Kamis, setelah bank investasi AS Goldman Sachs mengatakan, minyak mentah berjangka dapat mencapai 85 dorlar AS per barel pada akhir tahun 2009.
  
Goldman Sachs mengatakan proyeksi harga "bullish" (bergairah) didorong oleh pemulihan ekonomi dan pengurangan energi. Lebih lanjut, Goldman memprediksi bahwa harga minyak akan mencapai 95 dollar AS per barrel pada akhir 2010.
    
"Apa yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir adalah prolog pemulihan harga dalam paruh kedua tahun ini, karena ekonomi global stabil dan cadangangan minyak mentah turun," kata Phil Flynn dari Alaron Trading.
    
Setelah jatuh dari rekor tertinggi di atas 147 dollar AS Juli lalu, harga minyak menyentuh posisi terendah multitahun pada Desember, sempat mendekati 32 dollar AS per barel, karena pelambatan ekonomi memangkas permintaan energi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com