Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penulis: Ajaran Syekh Siti Jenar Bukan Momok

Kompas.com - 12/06/2009, 23:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Penulis buku "Syekh Siti Jenar" Achmad Chodjim mengatakan, ajaran Syekh Siti Jenar (SSJ) bukan momok yang harus ditakuti, karena isi ajarannya mengandung prinsip egaliter atau persamaan dalam setiap lini kehidupan.

"Ajaran SSJ ini yang mengedepankan prinsip egaliter dan sejak lama sudah memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM), bukan momok yang harus ditakuti," kata Chodjim pada diskusi "Kontroversi Ajaran Syekh Siti Jenas dan Relevansinya Kini" di Jakarta, Jumat.

Menurut Chodjim, selama ini stigma negatif terhadap SSJ masih ada hingga saat ini, padahal kehadiran SSJ pada masa abad ke-15 dalam mengajarkan Agama Islam saat itu, bermaksud meluruskan adanya pembentukan strata sosial antara hamba dengan raja ataupun pengikut dan sunan.

"Islam mengajarkan prinsip persamaan dan tidak mengenal perbedaan kulit atau status, inilah yang ingin diluruskan SSJ pada zamannya," katanya.

Namun hal itu, lanjutnya, justru dianggap mengancam eksistensi kerajaan Demak, sehingga SSJ dikecam sebagai pembawa ajaran sesat.

Mengenai ajaran tarekat SSJ, ia mengatakan, ada sembilan pokok ajarannya yang masih relevan hingga saat ini diantaranya adalah  tidak mengabsolutkan pendapat, menjadi manusia yang hakiki yaitu perwujudan dari hak, kemandirian dan kodrat.

Selain itu, segala sesuatu di alam semesta adalah satu dan hidup. Sebagai gambaran, air yang dinilai benda mati, itu sebenarnya hidup, dan hal itu sudah dibuktikan oleh peneliti Jepang bahwa air akan membentuk kristal yang indah saat diberikan ucapan yang indah-indah. Sebaliknya struktur kristalnya akan tidak beraturan dan jelek pada saat disumpahi atau dicaci-maki.

"Itu menunjukkan bahwa air memiliki unsur kehidupan karena dapat merespon yang di sekitarnya," katanya.

Dari sekian ajaran tersebut, lanjutnya, SSJ ingin menjelaskan bahwa agama adalah jalan hidup dan tidak boleh dijadikan alat kekuasaan negara/ kerajaan.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka penganutnya harus mendapat kebebasan untuk mengeksplorasi diri, sehingga dapat hidup tenang dan bahagia.

Chodjim telah menulis sedikitnya 16 judul buku, salah satu karyanya yang menjadi "best seller" adalah Syekh Siti Jenar (makna "kematian"), buku tersebut kini sudah cetakan yang ke-13.

Lelaki kelahiran Surabaya 1953 ini, mengisi berbagai diskusi dan kajian agama dengan latar belakang pendidikan agama yakni lulusan Pondok Pesantren Gontor, Darul Ulum dan Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Selain itu, menamatkan sarjananya di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan masternya di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com