Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini Bisa Panen Padi Tiga Kali

Kompas.com - 18/06/2009, 00:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog memperkirakan pada tahun ini  akan terjadi panen padi sebanyak tiga kali karena kondisi cuaca yang  mendukung.
    
"Pengaruh musim pada 2009 ini cukup bagus sehingga ada kesempatan bagi petani untuk melakukan tanam dan panen ketiga selama tahun 2009," kata Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar di Jakarta, Rabu (17/6).
    
Ia menyebutkan, kualitas hasil gabah pada musim tanam ketiga
juga lebih baik dibandingkan dengan kualitas gabah pada musim tanam rendeng atau musim hujan.
    
Menurut dia, dengan adanya panen ketiga pada 2009, pihaknya juga  melakukan persiapan untuk melakukan pembelian hasil panen ketiga.
    
Kemungkinan adanya panen ketiga juga didukung oleh prakiraan iklim oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan bahwa tidak ada pergeseran musim yang ekstrem.
    
Ia berharap, iklim yang mendukung seperti saat ini dapat terus
berlangsung hingga akhir Juni ketika memasuki musim panen ketiga. "Jadi prospek ketahanan pangan menjelang pemilihan presiden cukup  baik," kata Mustafa.
    
Ia menyebutkan, hingga saat ini stok beras di Bulog mencapai sekitar 2,5 juta ton padahal kebutuhan per bulan hanya sekitar 300.000 ton, sehingga pasokan selama delapan bulan ke depan cukup aman. Target pengadaan beras oleh Bulog hingga akhir tahun mencapai sekitar 3,8 juta ton.
     
Dari sisi harga, Mustafa mengatakan, memang saat ini ada sedikit
kenaikan setelah berkurangnya musim panen rendeng. Namun demikian tidak ada kenaikan harga yang drastis.

                    
Ekspor beras
    
Sementara itu mengenai realisasi ekspor beras, Mustafa mengatakan, hingga akhir Mei 2009 dalam jumlah kecil yaitu sekitar 1.000 ton sudah dilakukan oleh mitra Bulog ke berbagai negara yaitu Turki, Syria, Selandia Baru, dan sedang dijajaki ke Jepang.
    
Ekspor itu hanya berupa beras aromatik sehingga tidak memengaruhi pasokan beras dalam negeri.
    
Mengenai kemungkinan ekspor 100.000 ton, Mustafa mengatakan, sulit untuk mencapai jumlah itu jika dibatasi waktunya hingga akhir Juni saja. "Karena itu muncul usulan agar diperpanjang sampai Agustus atau bahkan sampai akhir tahun," kata Mustafa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com