Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, TKI Disiksa dan Diiris Kupingnya di Malaysia

Kompas.com - 29/06/2009, 17:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lagi-lagi tenaga kerja Indonesia (TKI) disiksa oleh majikannya di Malaysia. Kasus penyiksaan Siti Hajar belum tuntas, kini muncul lagi kasus Modesta Rangga Eka (26). Perempuan asal Kupang ini disiksa majikan perempuan berusia 37 tahun. Tubuh Modesta luka parah. Bahkan, kupingnya pernah diiris. Gaji Modesta selama 19 bulan pun belum dibayar.

Modesta berhasil melarikan diri dari majikannya yang tinggal di Jalan 8, Kampung Baru, Ampang, Malaysia, setelah ditolong tetangga yang iba melihat kondisinya. Tetangga tersebut langsung menelepon polisi. Tak lama kemudian, aparat Kepolisian Diraja Malaysia mendatangi rumah tersebut untuk membebaskan Modesta sekaligus menangkap majikannya.

Modesta mulai bekerja di keluarga tersebut sejak November 2007. Majikannya berulang kali menyiksa Modesta jika menganggap pekerjaannya tidak benar. Akibat penyiksaan bertubi-tubi tersebut, ia mengalami luka parah di bagian telinga, kepala, kaki, dan beberapa bagian tubuhnya. Bahkan, di bagian kuping masih terdapat luka bekas irisan. Saat mengerebek rumah tersebut, polisi menemukan rotan yang diduga untuk memukuli Modesta.

Saat ini, Modesta dirawat petugas KBRI di Malaysia. "Sudah mulai membaik dari pertama kali ditampung KBRI untuk Malaysia. Waktu itu kondisinya sangat memprihatinkan," tutur juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Tengku Faizayah kepada Persda Network di Jakarta.

Hal senada diungkapkan Direktur Perlindungan WNI di Luar Negeri Departemen Luar Negeri Teguh Wardoyo. "Sudah mendapat penanganan medis intensif oleh dokter-dokter yang ada di klinik khusus milik KBRI. Bekas luka-luka penyiksaan sudah diobati, selain itu KBRI juga melakukan penanganan psikologis," ungkap Teguh.

Dikatakan Teguh, Modesta sudah berada di penampungan TKI di KBRI, untuk di-monitoring dan ditangani secara medis sejak Jumat (26/6). Dikatakannya, hingga saat itu, Modesta masih dalam kondisi terpukul. Namun, Teguh, mengatakan pihak KBRI akan terus berupaya melakukan hal-hal yang diperlukan untuk memulihkan kondisi Modesta seperti sedia kala. "Semoga secepatnya. Kan dia juga butuh dimintai keterangan untuk perlengkapan berkas," tuturnya.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan, pihak Departemen Luar Negeri (Deplu) terus melakukan koordinasi dengan pihak KBRI di Kuala Lumpur. Termasuk langkah-langkah hukum yang akan diambil oleh pihak KBRI dan Deplu terhadap majikan Modesta.

"KBRI sudah melaporkan hal tersebut kepada Kepolisian Malaysia. Majikannya Modesta juga sudah diperiksa untuk itu beserta tetangga yang menolong Modesta. Kami harapkan, Kepolisian Malaysia akan membawa hasil yang sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.

Untuk keperluan langkah-langkah hukum tersebut, ditambahkan Teguh, pihak KBRI sudah menyiapkan penasihat hukum yang berasal dari pihak KBRI. "Perwakilan di sana kan sudah ada pengacara. Kita punya beberapa lawyer yang ditempatkan di tiap-tiap KBRI. Lawyer-nya itu, lawyer yang punya lisensi izin praktik di tiap-tiap satu negarah tempat KBRI kita. Ya, yang di Malaysia, yang punya izin praktik di Malaysia," ungkapnya.

Deplu RI, menurut Teguh, juga memberikan sumbangsih untuk Modesta. "Kami akan membantu, mendampingi. Kami juga akan memberikan penerjemah dan memberi nasihat-nasihat. Karena kita di sini mencari keadilan," ujarnya. Teguh mengapresiasi kesigapan pihak KBRI di Kuala Lumpur dalam menyikapi permasalahan yang menimpa Modesta. "Mereka dari awal mengetahui permasalahan, langsung melakukan perlindungan," tambahnya.

Teguh berjanji akan membantu kerja pihak lain untuk memonitor keberadaan-keberadaan TKI yang ada di Malaysia untuk mengupayakan pencegahan meningkatnya kasus-kasus seperti Modesta di kemudian hari. Pihak yang dimaksud adalah Departemen Tenaga Kerja. "Harusnya juga ditanyakan kepada mereka, kerjaan mereka itu apa? Ini kerjaan mereka lho. Mereka dapat anggaran besar hingga milliaran untuk itu," ucapnya.

Sementara itu, untuk Siti Hajar, TKI lainnya yang telah lebih dahulu diketahui mengalami penyiksaan dan sudah ditangani KBRI, Teguh belum dapat memastikan kapan pengembalian Siti Hajar kepada keluarganya. Ini karena, hingga saat itu, Siti Hajar masih dibutuhkan kehadirannya dalam proses hukum yang ditempuh oleh KBRI, terhadap majikannya. (persda network/cr1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com