Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkasa, Rupiah Dekati Level 10.000

Kompas.com - 23/07/2009, 16:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta,  Kamis (23/7) sore menguat sehingga mengakibatkan mata uang Indonesia hampir mencapai Rp 10.000 per dollar, karena aksi beli rupiah oleh pelaku pasar. Mata uang RI itu berada di posisi Rp 10.020 per dollar AS.
       
"Kenaikan rupiah itu sebenarnya sudah diiperkirakan, setelah pada pagi hari cenderung stabil, karena berbagai indikasi ekonomi domestik sangat mendukungnya," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis.

Kostaman Thayib mengatakan, pasar sebenarnya sejak sesi pagi positif terhadap rupiah, tetapi pelaku pasar khawatir dengan laporan pembengkakan defisit anggaran negara-negara maju akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami khawatir rupiah akan tertekan pasar setelah isu defisit anggaran negara-negara maju membengkak, namun Pemerintah Indonesia tampaknya sudah memperhitungkannya dengan mencari pasar baru di Eropa Timur yang pasarnya masih menjanjikan," katanya.

Menurut dia, rupiah kalau tidak ada hambatan akan kembali menguat dan menembus angka Rp 10.000 per dollar yang sangat dikhawatirkan oleh para eksportir. "Kenaikan rupiah yang berlanjut diperkirakan tidak akan menghambat produk jual eksportir. Hanya saja mereka kerepotan menetapkan harga jual yang selalu berubah mengikuti pergerakan kedua mata uang itu (rupiah dan dollar)," katanya.

Berhenti sendiri
 
Sementara itu, pengamat pasar uang, Farial Anwar, mengatakan, penguatan rupiah yang terus terjadi hendaknya jangan dihambat seharusnya dibiarkan saja sampai rally itu berhenti sendiri karena posisi rupiah yang mencapai di atas Rp 10.000 saat ini masih lebih tinggi dibanding 2008 Rp 9.300 per dollar.
      
"Rally rupiah yang terus terjadi sebenarnya tidak perlu dihentikan, apabila ada permintaan dollar yang biasanya terjadi pada awal bulan, koreksi terhadap rupiah tidak akan menekan rupiah terpuruk lebih jauh," katanya.

Rupiah seharusnya sudah berada di bawah angka Rp 10.000 per dollar, tetapi untuk mencapai ke arah sana terlihat sangat sulit karena Bank Indonesia (BI) menjaga pergerakan mata uang domestik itu agar kenaikannya tidak terlalu cepat. "Bahkan ada dugaan, apabila rupiah menembus angka itu maka kenaikannya akan terus berlanjut," ujarnya.

Ia mengatakan, sejumlah mata uang Asia seperti dollar Singapura, dan dollar Australia terhadap rupiah masih bertahan seperti tahun lalu masing-masing Rp 6.960 dan Rp 8.218, meski terjadi gejolak krisis keuangan global.

"Rupiah seharusnya juga bisa seperti itu, dimana pada awal Januari 2008 sempat berkisar Rp 9.300-Rp 9.600, sedangkan saat ini mencapai kisaran Rp 10.065-Rp 10.075 per dollar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com