Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sarjana Nuklir Indonesia Pilih ke Luar Negeri

Kompas.com - 14/08/2009, 12:23 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com - Penghargaan kepada para tenaga dan ahli nuklir di Indonesia masih rendah. Akibatnya, banyak sarjana nuklir Indonesia yang bekerja di luar negeri, terutama di Malaysia.

Hal tersebut mengancam pengembangan nuklir di dalam negeri. Deputi Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Martua Sinaga mengatakan, tahun lalu setidaknya terdapat 21 petugas proteksi radiasi Indonesia yang mulai bekerja di Malaysia.

”Banyak lagi ahli nuklir Indonesia yang bekerja di negara-negara kawasan Asia Pasifik, Australia, Timur Tengah, Afrika, bahkan Amerika,” tuturnya seusai wisuda Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Batan di Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (13/8). Dalam kesempatan itu, STTN Batan meluluskan sebanyak 70 orang sarjana sains terapan. Mereka berasal dari program studi Teknokimia dan Elektronika Instrumentasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com