Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Besar Mulai Pangkas Bunga Khusus

Kompas.com - 20/08/2009, 10:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan lambat laun mulai mengurangi ketergantungan pencarian likuiditas ke deposan besar. Pengelola bank mengaku, mereka mulai memangkas bunga khusus yang selama ini ditawarkan untuk nasabah berkantong tebal.

Salah satu yang sudah memangkas bunga simpanan seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk. Per akhir Juni 2009, dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga sebesar Rp 82 triliun.

Dari total DPK itu, 51 persen berbentuk deposito, dan sebesar 49 persen berupa tabungan dan giro. "Jika dana yang masuk melalui deposito sekitar Rp 42 triliun, maka porsi deposito bunga khusus sebesar 30 persen saja," ujar Direktur Retail Banking CIMB Niaga, Suhaimin Djohan, Rabu (19/8).

Saat ini, CIMB Niaga memberikan bunga normal sebesar 7 persen dan bunga khusus 8 persen.

Upaya mengurangi ongkos alias cost of fund juga dilakukan PT Bank Permata Tbk. Direktur Retail Banking Permata Lauren Sulistiawati menuturkan, porsi deposito di Bank Permata 60 persen dari total DPK yang sebesar Rp 43,1 triliun per akhir Juni 2009.

Sebanyak 40 persen DPK Bank Permata berbentuk tabungan dan giro. "Penurunan bunga bisa membuat porsi deposito akan sama besar dengan nasabah tabungan dan giro pada akhir tahun," kata Lauren.

Dari jumlah deposito di Bank Permata, Lauren memperkirakan porsi deposito dengan bunga khusus tak lebih dari 30 persen. "Masih lebih banyak yang sesuai dengan counter rate," lanjutnya. Saat ini Bank Permata Tbk menawarkan bunga counter sebesar 6 persen dan bunga khusus sebesar 8,75 persen.

Namun pengamat perbankan yang juga komisaris BRI Tbk Aviliani menilai, deposan dengan bunga khusus hanya berkurang di bank berskala besar. "Lima belas bank besar bisa melakukan penurunan bunga simpanan karena likuiditas rupiah mereka cukup besar," ujarnya.

Aviliani memperkirakan masih banyak bank kecil yang memberi bunga di atas 10 persen. "Ini menyulitkan mereka untuk memangkas bunga kredit," kata Aviliani. (Dyah Megasari/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com