Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Harusnya Malu, Masa Garam dan Ikan Harus Impor

Kompas.com - 24/08/2009, 11:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia harus malu karena untuk memenuhi kebutuhan konsumsi garam domestik masih mengandalkan impor. Nilai impor garam per tahun mencapai Rp 900 miliar.

Garam impor dilakukan karena garam lokal kalah kualitas. Akibatnya, puluhan ribu petani garam di sebagian besar pesisir Nusantara secara perlahan menganggur. "Masa Indonesia sebagai negara maritim harus impor garam. Saya berharap, impor garam distop," ujar Ketua Kamar Dagang Indonesia MS Hidayat, Senin (24/8) pagi, kepada para wartawan di Jakarta.

Selain itu, Hidayat juga menyayangkan bahwa Indonesia masih melakukan impor ikan dari Pakistan. "Seberapa luas sih laut Pakistan, sementara ikan-ikan kita di sini dicolongi," ujar Hidayat.

Secara keseluruhan, Indonesia telah menggelontorkan dana lebih dari Rp 50 triliun untuk mengimpor pangan. Ketergantungan terhadap pangan impor ini menempatkan Indonesia pada kondisi dilematis. Fluktuasi harga pangan dunia siap menguras devisa lebih besar. Sementara itu, sendi ekonomi bangsa bisa ambruk kapan saja apabila pasokan dari luar terhenti total karena berbagai alasan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com