Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirAsia dan Tari Pendet

Kompas.com - 27/08/2009, 07:55 WIB

oleh Wartawan Kompas Ingki Rinaldi

KOMPAS.com — Semuanya berawal pada 8 Desember 2001. Ketika itu, Tune Air, mengakuisisi AirAsia dari DRB-Hicom seharga satu ringgit Malaysia saja.

Jumlah uang yang kira-kira setara dengan Rp 2.500 itu berarti dua pesawat Boeing 737 seri 300, warisan utang sekitar Rp 100 miliar, dan rute penerbangan yang sedikit.

Adalah Tony Fernandes, mantan Wakil Presiden Time Warner Music Southeast Asia, yang ada di balik proyek itu. Tony memutuskan ganti haluan karier setelah kepincut kesuksesan bisnis penerbangan minin biaya easyJet yang berbasis di London, Inggris.

Hanya diperlukan waktu tujuh bulan bagi Tony demi mengubah warisan utang beratus miliar tadi menjadi sebuah bisnis maskapai penerbangan berbiaya rendah paling menjanjikan di kawasan Asia Tenggara.

Dalam buku The AirAsia Story yang ditulis Sen Ze dan Jayne Ng, ahli strategi bisnis dan jurnalis, ada satu kata yang membuat Tony terus mengangkasa. Kegilaan.

Nyaris tak ada orang percaya Tony akan berhasil dengan metode radikalnya yang kerap disebut sebagai gila. Jauh di luar kebiasaan atau kewajaran.

Tujuh bulan, hanya tujuh bulan yang semuanya dirangkum dalam sembilan alasan utama yang muaranya ada pada detail teknis soal menafsirkan satu kata tadi. Kegilaan.

Pertama, Tony sadar perjalanan adalah industri yang sangat besar. Ia juga paham orang bakalan selalu terbang.

Ketiga, Asia adalah lapangan bermain sangat besar karena ia benua paling luas yang tentu berarti pula pasar yang sangat menjanjikan. Keempat adalah AirAsia bisa bertahan sebagai model bisnis mapan yang keberhasilannya di Eropa dan Amerika sudah terbukti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com