Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Indonesia Jadi Negara Maju?

Kompas.com - 04/09/2009, 00:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia meluncurkan sebuah laporan khusus hasil riset perkembangan ekonomi dan pasar finansial Indonesia pada 2009.Analisa ini menunjukkan potensi Indonesia di ekonomi global sehingga bisa dikategorikan negara maju G-7 pada 2040 nanti.

Dengan kata lain butuh 31 tahun lagi bagi Indonesia menyamai ekonomi negara Amerika Serikat atau Jerman. "Berdasarkan angka pertumbuhan rata-rata tahunan dari negara-negara G-20 antara 200-2008 dan asumsi bahwa pertumbuhan Indonesia akan meningkat tajam di 2012 maka Indonesia diperkirakan akan dapat melampaui misalnya Korea Selatan di tahun 2016, Jepang di 2024, Inggris di 2031 dan Jerman di 2040," kata Ekonom SCB Indonesia Fauzi Ichsan pada peluncuran laporan khusus 2009 bertopik "Indonesia: Asia's Emerging Powerhouse" di Jakarta.

Laporan tersebut mengulas mendalam tentang potensi Indonesia di ekonomi global, termasuk antara lain tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lentur, pasar konsumen, stabilitas politik, inflasi terkontrol, serta tentang usaha BI mengantisipasi risiko inflasi. "Krisis global yang melanda dunia justru membuat pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di G-20. Sementara IHSG di BEI juga positif terbesar kedua. Itu awal yang positif," katanya.

Riset itu juga memprediksi pada 2020 angka perkapita GDP Indonesia dalam dollar AS akan meningkat empat kali lipat dari angka sekarang. "Kondisi ini ditunjang dengan suasana politik. Sejak era Soeharto berakhir Indonesia telah mentransformasikan dirinya menjadi negara dengan tingkat demokrasi ketiga dunia setelah India dan Amerika Serikat dan salah negara dengan stabilitas politik terbaik di wilayah ini," katanya.

Menurut Fauzi laporan ini dihadirkan saat ekonomi dunia kini didorong oleh besarnya stimulus kebijakan yang ditujukan untukmeningkatkan permintaan tampak siap untuk berada di titik terendahnya pada musim gugur tahun ini sebelum akhirnya masuk ke masa pemulihan.

"Indonesia adalah satu dari sejumlah ekonomi dunia yang lentur terpaan krisis ekonomi global. Dan dalam laporan kami ini menganalisa kekuatan Indonesia termasuk tantangan yang bakal dihadapi saat negara berkembang menjadi suatu kekuatan penggerak ekonomi global," paparnya.

Namun, lanjut Fauzi, untuk mewujudkan Indonesia menjadi satu dari 10 kekuatan negara maju pada 2040 nanti maka akselerasi investasi infrastruktur perlu diperhatikan, suhu investasi juga demikian serta memastikan cadangan devisa valuta asing untuk menjaga larinya modal usaha keluar negeri karena destabilisasi rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com