Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Juga Temukan L/C Bodong Century Rp 1,78 Triliun

Kompas.com - 15/09/2009, 15:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menyelidiki enam debitur Bank Century terkait ditemukannya penerbitan letter of credit (L/C) bodong senilai 178 juta dollar Amerika Serikat. L/C itu diterbitkan oleh pemilik Bank Century, Robert Tantular.

Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji mengatakan, ada kejanggalan terhadap enam debitur tersebut. Meski L/C keenamnya fiktif, mereka tidak melaporkan ke kepolisian karena dinilai lancar dalam kreditnya.

"Sementara enam debitur tidak dilaporkan dikarenakan menurut BI dan Bank Century dikatakan masih tergolong lancar (tidak macet). L/C fiktif tapi lancar ya. Nah, ini yang akan kita selidiki," ujar Susno dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/9).

Ia menuturkan, informasi yang diterima penyidik Mabes Polri, ada 10 debitur yang menerima L/C Bank Century senilai 178 juta dollar AS itu. Namun, yang dilaporkan ke Bank Indonesia hanya empat debitur.

Saat ini Mabes Polri telah memulai penyidikan L/C fiktif terhadap empat debitur senilai 75,2 juta dollar AS. Debitur-debitur tersebut adalah PT Sakti Persada Raya, PT Damar Kristal Mas, PT Dwi Putra Mandiri Perkasa, dan PT Energi Quantum Eastern Indonesia.

Pada dokumen L/C, mereka disebutkan sebagai pengimpor kacang kedelai. "Namun, faktanya impor tidak pernah dilaksanakan," kata Susno.

Polri telah menetapkan tersangka terkait kasus tersebut, antara lain Robert Tantular, Hermannus Hasan Muslim, dan Krisna Jagateesen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com