CIBINONG, KOMPAS.com
Kurangnya perhatian terhadap pengembangan ikan hias menyebabkan Indonesia kian tertinggal dibandingkan produsen lain, seperti Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Karena itu, pembentukan komisi ikan hias mendesak guna memberikan arah kemajuan budidaya dan bisnis ikan hias di Indonesia.
Desakan itu terungkap dalam rapat koordinasi kalangan pembudidaya, asosiasi pengusaha ikan hias, dan pemerintah, di Raiser Ikan Hias Cibinong, Jawa Barat, Rabu (7/10).
”Pembentukan komisi ikan hias diharapkan menjawab permasalahan pengembangan ikan hias,” ujar Soeyatno, Dewan Direksi Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia.
Produk-produk ikan hias Indonesia saat ini kalah bersaing dalam mutu, ukuran, dan kesehatan. Sementara itu, penanganan bibit, sarana produksi, promosi, dan akses pemasaran masih minim. Keberadaan komisi ikan hias diharapkan mampu menciptakan standardisasi ukuran dan mutu produk.
Herman Oei, eksportir ikan hias dari PT Asher Primatama Lestari, mengungkapkan, produk Indonesia hingga kini sulit bersaing karena belum memiliki standar mutu dan ukuran.
Dicontohkan, produk ikan hias Singapura memiliki keunggulan mutu dan warna yang cemerlang, padahal sebagian besar ikan itu dipasok dari Indonesia. Hal itu karena ikan hias yang diekspor oleh Singapura di rekondisi untuk meningkatkan kualitas sehingga nilai jualnya naik.
Peni Syanti, peternak ikan hias, menambahkan, pengembangan ikan hias perlu ditopang penyediaan bibit unggul, sarana promosi, dan akses pemasaran. Keberadaan raiser ikan hias di Cibinong perlu dioptimalkan guna menjembatani kepentingan peternak dan pasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.