Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendesak, Pengadaan Komisi Ikan Hias

Kompas.com - 08/10/2009, 09:18 WIB

CIBINONG, KOMPAS.com - Potensi ikan hias yang melimpah di Tanah Air hingga kini belum tergarap. Produk ikan hias yang semakin diminati di sejumlah negara dalam beberapa tahun terakhir belum dibaca sebagai peluang untuk mengembangkan bisnis ikan hias secara optimal.

Kurangnya perhatian terhadap pengembangan ikan hias menyebabkan Indonesia kian tertinggal dibandingkan produsen lain, seperti Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Karena itu, pembentukan komisi ikan hias mendesak guna memberikan arah kemajuan budidaya dan bisnis ikan hias di Indonesia.

Desakan itu terungkap dalam rapat koordinasi kalangan pembudidaya, asosiasi pengusaha ikan hias, dan pemerintah, di Raiser Ikan Hias Cibinong, Jawa Barat, Rabu (7/10).

”Pembentukan komisi ikan hias diharapkan menjawab permasalahan pengembangan ikan hias,” ujar Soeyatno, Dewan Direksi Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia.

Produk-produk ikan hias Indonesia saat ini kalah bersaing dalam mutu, ukuran, dan kesehatan. Sementara itu, penanganan bibit, sarana produksi, promosi, dan akses pemasaran masih minim. Keberadaan komisi ikan hias diharapkan mampu menciptakan standardisasi ukuran dan mutu produk.

Herman Oei, eksportir ikan hias dari PT Asher Primatama Lestari, mengungkapkan, produk Indonesia hingga kini sulit bersaing karena belum memiliki standar mutu dan ukuran.

Dicontohkan, produk ikan hias Singapura memiliki keunggulan mutu dan warna yang cemerlang, padahal sebagian besar ikan itu dipasok dari Indonesia. Hal itu karena ikan hias yang diekspor oleh Singapura di rekondisi untuk meningkatkan kualitas sehingga nilai jualnya naik.

Peni Syanti, peternak ikan hias, menambahkan, pengembangan ikan hias perlu ditopang penyediaan bibit unggul, sarana promosi, dan akses pemasaran. Keberadaan raiser ikan hias di Cibinong perlu dioptimalkan guna menjembatani kepentingan peternak dan pasar. (LKT)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com