Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Butuh 4,4 Juta Pengusaha

Kompas.com - 20/10/2009, 17:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari ratusan juta penduduk Indonesia, baru 44.000 orang yang menjadi pengusaha. Hal tersebut sangat disayangkan. Pasalnya, untuk menjadi negara yang kuat dalam sisi ekonomi, Indonesia membutuhkan 4,4 juta pengusaha. "Kita masih perlu banyak pengusaha, sekitar 4,4 juta orang. Berdasarkan data statistik, baru ada 44.000 anggota masyarakat yang menjadi pengusaha," kata pengusaha properti, Ciputra, Selasa (20/10) di Jakarta.

Menurut Ciputra, jumlah pengusaha di Singapura jauh lebih banyak dari Indonesia. Jumlah ekspor Singapura juga jauh lebih banyak dari Indonesia. Padahal, Indonesia lebih unggul dalam jumlah tenaga kerja.

Ciputra melanjutkan, masih sedikitnya jumlah pengusaha di Indonesia disebabkan kurikulum yang masih didominasi teori. Padahal, untuk menjadi seorang pengusaha tidak hanya membutuhkan teori, tetapi juga praktik. "Apa yang dipelajari di sekolah tidak dapat dilakukan di dunia nyata. Menjadi pengusaha membutuhkan kreativitas yang didapat dari praktik," katanya.

Untuk itu, Ciputra menyarankan bahwa pemerintah perlu merevisi kurikulum yang ada agar jumlah pengusaha di Indonesia bertambah. Namun, hal tersebut masih terganjal budaya yang ada di masyarakat. Masyarakat telah terbiasa dengan budaya teori yang diberikan kepada para pelajar.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia bidang UKM dan Koperasi Sandiaga Uno mengatakan bahwa target 4,4 juta pengusaha dapat dicapai dengan memberikan pendidikan kewirausahaan sedini mungkin kepada masyarakat. "Lebih bagus jika para pelajar SMP dan SMU diberikan pendidikan kewirausahaan," katanya.

Selain itu, pemerintah juga harus membantu pengusaha mikro agar dapat menjadi pengusaha seutuhnya. Dalam menjalankan usahanya, pengusaha mikro memerlukan kepastian terhadap iklim usaha yang jelas. "Jangan hanya diusir-usir saja, tapi bantu juga untuk naik kelas," saran Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com