Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Diminta Bentuk Tim Koneksitas Usut Kasus Bibit-Chandra

Kompas.com - 31/10/2009, 12:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi Hukum DPR, Gayus Lumbuun, mengusulkan agar tim koneksitas dibentuk untuk mengusut kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dan dugaan pemerasan serta penyuapan yang menyeret dua pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Kasus ini kemudian memunculkan dugaan rekayasa yang diperkuat dengan beredarnya transkrip rekaman Anggodo dengan sejumlah oknum yang diduga aparat penegak hukum.

Menurut dia, tim koneksitas yang terdiri dari penyidik KPK dan penyidik Polri akan mengurangi konflik kepentingan dalam pengusutan kasus tersebut.

"Tim ini bisa menghilangkan image bahwa Polri punya konflik kepentingan dalam kasus ini. Kejaksaan juga bisa dilibatkan sehingga tidak oleh satu pihak," kata Gayus pada diskusi Drama Dibalik Penahanan Bibit-Chandra, Sabtu (31/10) di Jakarta.

Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Danang Widoyoko, menyatakan sepakat dengan dibentuknya tim tersebut. "Entah apalah namanya, tim koneksitas atau tim independen bisa menghindarkan konflik kepentingan," ujarnya.

Ia berharap, usulan ini bisa segera disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang punya kewenangan membentuk tim tersebut. "Kalau Bibit-Chandra salah, silahkan diproses. Tapi, tidak oleh orang yang punya konflik kepentingan," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Alexander Lay selaku pengacara Bibit-Chandra menyambut baik usulan itu. Alex mengatakan, kerja tim harus meneliti dugaan rekayasa kasus kriminalisasi Bibit-Chandra terkait kewenangannya sebagai pimpinan KPK.

"Anggota tim diharapkan tokoh-tokoh independen dan punya integritas," ujar Alex.

Selama tim bekerja, ia berharap proses penyidikan Bibit-Chandra dibekukan sementara, menunggu hasil final yang diperoleh tim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com