Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Bibit-Chandra Jangan Ganggu Tugas KPK

Kompas.com - 31/10/2009, 14:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus tetap menjalankan fungsi dan tugas dalam memberantas korupsi meskipun saat ini mencuat kasus penahanan dua pimpinan KPK nonaktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah.

"Jangan terhambat karena ada anggota pimpinan (nonaktif) KPK yang ditahan. Biarlah rakyat, pemerhati hukum, dan pejuang demokrasi yang lakukan advokasi kepada pimpinan (nonaktif) KPK yang ditahan," ucap tokoh muda Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, saat bertemu dengan pimpinan KPK, Sabtu (30/10).

Yuddy datang bersama mantan Presiden Abdurrahman Wahid untuk memberikan dukungan kepada KPK terkait kasus Bibit dan Chandra.

Yuddy yang kalah dalam bursa Ketua Umum Golkar itu mengatakan, kasus itu menjadi momentum untuk menguji komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam memberantas korupsi. "Apakah pemerintahan SBY betul-betul ingin memberantas korupsi atau membiarkan carut marut penegakan hukum seperti sekarang," tegas dia.

"Saya pribadi ragukan pernyataan Presiden sebagai kesungguhan dalam penegakan hukum dan keadilan khususnya pemberantasan korupsi," tambah Yuddy.

Ketika diminta tanggapan mengenai penjelasan Kejaksaan dan Kepolisian mengenai transkip rekaman, ia mengatakan, lebih percaya terhadap penjelasan KPK. "Saya lebih percaya penjelasan KPK dari pada institusi lain (Kejaksaan dan Polri). Saya yakin karena KPK institusi yang lahir dari rahim rakyat dan lebih bersih," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com