Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tunggu The Fed dan BI

Kompas.com - 03/11/2009, 08:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Membuka pekan ini, rupiah kembali jatuh ke kisaran Rp 9.600 per dollar AS. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah kemarin melemah 0,68 persen ke Rp 9.610 per dollar AS. Sementara merujuk data Bloomberg hingga pukul 20.50 WIB kemarin, harga dollar AS setara Rp 9.560.

Data inflasi Oktober yang hanya 0,19 persen ternyata tak mampu mengangkat nilai tukar rupiah. Rupanya, faktor regional, seperti penurunan harga saham, lebih mempengaruhi pergerakan kurs rupiah. Selain itu, investor masih terus melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah rupiah menguat kencang pada akhir pekan lalu.

Menurut analis, pekan ini merupakan masa sensitif bagi rupiah. "Dalam satu minggu ini, ada keputusan moneter yang akan diambil di dalam dan di luar negeri," ujar Frans Darwin Sinurat, Dealer Valas Bank Mutiara.

Keputusan yang dimaksud Frans adalah keputusan BI dan Bank Sentral AS (Federal Reserve) mengenai suku bunga acuannya.

Kepala Riset Ekonomi Bank International Indonesia (BII) Juniman berkeyakinan, Fed dan BI akan sama-sama mempertahankan tingkat bunga acuannya. Faktor ini akan mendorong kembali penguatan rupiah. "Pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diperkirakan mencapai 4 persen juga menjadi daya tarik tersendiri bagi rupiah," imbuhnya.

Juniman menduga, rupiah hari ini akan bergerak antara Rp 9.500-Rp 9.600 per dollar AS. Sedangkan Frans melihat, rupiah masih rentan koreksi. Ia mematok rupiah bergerak di kisaran Rp 9.530-Rp 9.630 per dollar AS. (Irma Yani/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com