JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) mengalokasikan dana sebesar 500 juta dollar AS untuk membiayai program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap kedua.
Infrastructure Specialist Indonesia Resident Mission ADB Rehan Kausar di Jakarta, Kamis (26/11) mengatakan, pendanaan tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek pembangkit panas bumi yang masuk program 10.000 MW tahap kedua. "Kami siapkan 500 juta dollar AS buat membiayai proyek panas bumi," katanya.
Menurut dia, sebanyak 350 juta dolar AS berasal dari ADB dan sisanya berupa pendanaan teknologi bersih dari sejumlah lembaga pendanaan internasional seperti Bank Dunia dan termasuk ADB.
ADB telah memberikan pendanaan proyek energi terbarukan senilai 161 juta dollar AS yang di antaranya buat PLTP Lahendong Unit 2 senilai 30 juta dollar AS dan PLTP Lahendong Unit 4 sebesar 40 juta dollar AS.
Berdasarkan data PT PLN (Persero), proyek 10.000 MW tahap kedua berdaya 10.677 MW yang terdiri dari PLTU 4.294 MW, PLTGU 1.626 MW, PLTP 3.583 MW, dan PLTA 1.174 MW.
Saat ini, pelaksanaan proyek masih menunggu penerbitan peraturan presiden (perpres) yang masih di bahas di Kantor Menko Perekonomian. Kausar menambahkan, ADB juga mengalokasikan pinjaman perbaikan kabel transmisi listrik di sistem interkoneksi Jawa-Bali senilai 100 juta dollar AS.
Saat ini, pendanaan tersebut masih menunggu persetujuan Pemerintah Indonesia. Jika Pemerintah Indonesia menyetujui, lanjutnya, maka ADB akan membahasnya dalam sidang Dewan Direktur ADB di Manila, Filipina yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Januari 2010. "Setelah disetujui, dana akan segera dicairkan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.