Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Siapkan 500 Juta Dollar AS untuk Proyek 10.000 MW

Kompas.com - 26/11/2009, 14:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) mengalokasikan dana sebesar 500 juta dollar AS untuk membiayai program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap kedua.

Infrastructure Specialist Indonesia Resident Mission ADB Rehan Kausar di Jakarta, Kamis (26/11) mengatakan, pendanaan tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek pembangkit panas bumi yang masuk program 10.000 MW tahap kedua. "Kami siapkan 500 juta dollar AS buat membiayai proyek panas bumi," katanya.

Menurut dia, sebanyak 350 juta dolar AS berasal dari ADB dan sisanya berupa pendanaan teknologi bersih dari sejumlah lembaga pendanaan internasional seperti Bank Dunia dan termasuk ADB.

ADB telah memberikan pendanaan proyek energi terbarukan senilai 161 juta dollar AS yang di antaranya buat PLTP Lahendong Unit 2 senilai 30 juta dollar AS dan PLTP Lahendong Unit 4 sebesar 40 juta dollar AS.

Berdasarkan data PT PLN (Persero), proyek 10.000 MW tahap kedua berdaya 10.677 MW yang terdiri dari PLTU 4.294 MW, PLTGU 1.626 MW, PLTP 3.583 MW, dan PLTA 1.174 MW.

Saat ini, pelaksanaan proyek masih menunggu penerbitan peraturan presiden (perpres) yang masih di bahas di Kantor Menko Perekonomian. Kausar menambahkan, ADB juga mengalokasikan pinjaman perbaikan kabel transmisi listrik di sistem interkoneksi Jawa-Bali senilai 100 juta dollar AS.

Saat ini, pendanaan tersebut masih menunggu persetujuan Pemerintah Indonesia. Jika Pemerintah Indonesia menyetujui, lanjutnya, maka ADB akan membahasnya dalam sidang Dewan Direktur ADB di Manila, Filipina yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Januari 2010. "Setelah disetujui, dana akan segera dicairkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com