Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dubai World Tak Pengaruhi Rupiah

Kompas.com - 28/11/2009, 14:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Sustainable Development Indonesia Dradjad Wibowo mengatakan, kasus Dubai World tidak akan memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Menurutnya, nilai tukar rupiah masih akan stabil hingga akhir tahun 2009 karena tertolong oleh jatuhnya mata uang dollar AS.

"Rupiah akan tetap bertahan karena tertolong oleh dollar yang sedang ambruk. Kalaupun naik, ya naiknya sedikit. Terus kalau turun, ya turun sedikit," ujar Dradjad seusai diskusi mingguan Misteri Bank Century, Sabtu (28/11) di Warung Daun, Jakarta.

Namun, menurutnya, kasus Dubai World ini harus diwaspadai karena bisa menggoyang pasar Indonesia. Investasi di Indonesia akan terganggu karena Dubai merupakan penghubung Asia dengan seluruh investor di dunia.

"Pengaruh Dubai, investasi Indonesia akan terganggu karena Dubai menjadi finansial hubungan yang besar pengaruhnya di Asia," ujar Dradjad.

Ia menambahkan, kasus ini juga akan menimbulkan ketidakpastian karena dunia akan bertanya-tanya mengenai negara mana yang akan bernasib sama dengan Dubai. Hal ini memberikan keyakinan dunia bahwa krisis belum selesai.

"Terkait masalah serius ini, pasar dunia akan menanyakan siapa lagi setelah Dubai ini karena timing-nya orang sudah meyakini krisis selesai. Dengan ada Dubai ini, masyarakat dunia menyangsikan recovery dan pasar ekonomi dunia menjadi liar kembali," papar Dradjad.

Sebelumnya, Dubai dikenal sebagai kekuatan baru bisnis global dari dunia Arab. Namun, Dubai kini terbelit utang maha besar. Akibatnya, otoritas setempat meminta penangguhan pembayaran utang pokok (standstill) hingga enam bulan kepada para kreditur mancanegara.

Sebagai pengelola utama pembangunan Dubai, konsorsium Dubai World meminta para kreditur untuk bersabar menerima pembayaran utang hingga Mei 2010. Utang pokok yang harus ditanggung Dubai World sebesar 60 miliar dollar AS. Bila termasuk bunga, beban yang harus ditanggung grup perusahaan dukungan pemerintah itu menjadi sekitar 80 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com