Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Cetak Rekor, Harga Emas Makin Mahal

Kompas.com - 03/12/2009, 06:27 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Harga emas terus mencatatkan rekor baru, yakni seharga 1.216,75 dollar AS per ounce, setara dengan 28,3 gram, di London, Rabu (2/12). Dalam 12 bulan terakhir harga emas sudah naik sebesar 55 persen.

Sementara di  New York Mercantile Exchange, harga emas pengiriman terkini ditutup pada 1.212,00 dollar AS per troy ounce, naik dibanding Selasa pada 1.199,10 dollar AS.

Pembelian emas oleh sejumlah bank sentral turut menjadi penyebab kenaikan harga emas. Bank Sentral India dikabarkan telah membeli emas sebagai salah satu alat penyimpanan cadangan devisa. Hal serupa juga dilakukan sejumlah bank sentral di Eropa dengan melepas sebagian cadangan devisa denominasi dollar AS, yang kursnya terus merosot dari waktu ke waktu. Pada hari Rabu (2/12) di London, kurs 1 euro setara dengan 1,51 dollar AS.

Lesunya perekonomian AS mengikis daya tahan dollar AS. Kurs sebuah mata uang berkorelasi dengan kekuatan ekonomi negara.

Pelemahan kurs dollar AS sendiri termasuk sebagai penyebab kenaikan harga emas. Pelemahan dollar AS, dalam beberapa tahun terakhir ini, selalu berdampak pada kenaikan harga komoditas, seperti minyak dan biji-bijian, sebagaimana terjadi dalam tiga tahun terakhir ini. Kali ini sasaran dari pelemahan dollar AS adalah emas, yang dianggap masih bisa didongkrak naik demi keuntungan.

Namun, kenaikan emas sudah dianggap mendekati batas tertinggi. ”Setelah melampaui angka 1.200 dollar AS per ounce, gerakan harga emas memasuki sebuah zona yang tidak jelas. Mungkin harga masih akan bisa naik, tetapi akan segera turun,” kata Andrey Kryuchenkov dari VTB Capital, London.

Pelarian yang aman

Namun, Ben Potter, analis dari IG Markets di Melbourne, Australia, Rabu, mengatakan, pasar kini sedang melakukan konsolidasi. Hal ini terjadi karena tidak menentunya pasar saham, kurs dollar AS, dan gamangnya pemulihan perekonomian global. Dalam kondisi seperti itu, emas pada umumnya dianggap sebagai tempat pelarian yang aman.

Krisis utang Dubai World, milik Uni Emirat Arab (pemilik Etihad Airways, bukan Al Ittihad Airways), juga turut menambah kegamangan pasar walau sudah mulai mereda.

Kenaikan atau penurunan harga emas didorong oleh kenaikan atau penurunan permintaan konsumen untuk perhiasan. Faktor pendorong harga emas yang lain adalah minat investor, termasuk para spekulan, untuk meraih untung.

Namun, dalam kondisi ekonomi melesu, bisnis perhiasan sedang anjlok drastis. Dengan demikian, kuat dugaan bahwa kenaikan harga emas lebih banyak terkait dengan serbuan investor di pasar komoditas.

Tindakan Barrick Gold, penghasil emas terbesar di dunia asal Kanada, juga turut menaikkan harga. Barrick mengurangi penjualan dengan harapan harga masih akan naik lagi sehingga untung lebih besar masih bisa didapat lagi dari kenaikan harga itu. (REUTERS/AFP/AP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com