Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghematan Rp 235 Miliar Setahun

Kompas.com - 16/12/2009, 06:27 WIB
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghematan Rp 235,796 miliar setahun dapat dilakukan dengan menerapkan sistem pelayanan kepabeanan satu pintu secara elektronik. Dengan sistem ini, pengurusan 2,35 juta dokumen impor tidak lagi dipungut biaya.

”Itu baru penghematan di sisi dokumen PIB (pemberitahuan impor barang) yang totalnya rata-rata 2.357.962 dokumen setahun. Jika dikalikan biaya pengurusan Rp 100.000 per dokumen, akan dihemat Rp 235,796 miliar setiap tahun,” ujar Ketua Pelaksana Harian Pelayanan Kepabeanan Satu Pintu (NSW), sekaligus Deputi IV Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Menko Perekonomian, Edy Putra Irawady di Jakarta, Selasa (15/12), saat Lokakarya dan Munas I Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP).

Selain pengurusan dokumen, penghematan juga bisa dilakukan untuk biaya sewa gudang, parkir, dan kawasan kontainer.

Menurut Ketua APJP Gunadi Sindhuwinata, bagi pengusaha di jalur prioritas yang terdiri atas 160 perusahaan, NSW memang mempercepat proses impor-ekspor dari beberapa hari menjadi hanya beberapa jam.

Namun, kata Gunadi, ada aturan baru yang menambah prosedur, yakni Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 44/M-DAG/PER/10 Tahun 2008 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu. Peraturan ini mewajibkan semua importir untuk melaporkan barang yang diimpor. ”Ini menambah prosedur baru. Seharusnya pengusaha jalur prioritas diberi pengecualian karena tidak ada yang perlu dicurigai. Identitas kami jelas, bisnisnya diketahui, dan barang yang diimpor sudah diketahui dengan pasti,” ujar Gunadi.

Sebelum membuka Munas APJP I, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta pengusaha di jalur prioritas memberikan informasi yang bernilai tinggi tentang pelaku usaha yang melakukan praktik tidak sehat. Hal ini akan membantu pemerintah melakukan reformasi birokrasi. ”Jangan membuat pelaku bisnis yang buruk menguasai perdagangan barang. Pihak yang dirugikan dari suasana ekonomi yang tidak sehat adalah pengusaha yang baik,” ujarnya.

Saat ini, enam departemen dan kementerian yang belum tergabung penuh dengan NSW. Mereka diwajibkan menggabungkan diri sebelum Februari 2010.

Seharusnya 15 agen pemerintah dan 18 unit bergabung dalam NSW. Departemen dan kementerian yang belum tergabung, yaitu Departemen Pertahanan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Kehutanan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Departemen Perindustrian, Polri, serta Pusat Perizinan dan Investasi Departemen Pertanian,

Empat pelabuhan dan satu bandara menerapkan NSW khusus untuk impor, yaitu Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, Belawan, dan Bandara Soekarno-Hatta. Untuk ekspor, baru di Tanjung Perak Surabaya.(OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com