Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Jamin Tidak Ada Lagi Pemadaman Bergilir

Kompas.com - 21/12/2009, 08:16 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara menjamin tidak ada lagi pemadaman bergilir tahun 2010. Hal ini seiring dengan bertambahnya pasokan listrik dari sejumlah pembangkit baru, terutama dari proyek pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt tahap pertama.

Direktur Utama PT PLN Fahmi Mochtar di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/12), seusai penyerahan dana tanggung jawab sosial (CSR) kepada Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan, sebagian pembangunan 10.000 MW tahap pertama sudah rampung dan tahun depan dipastikan siap memasok listrik ke sistem Jawa-Bali.

PLN memastikan akan ada tiga pembangkit besar yang beroperasi pada tahun 2010, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan, Banten; PLTU Rembang, Jawa Tengah; dan PLTU Indramayu, Jawa Barat.

”Pelanggan listrik tidak perlu khawatir akan adanya pemadaman listrik bergilir pada tahun depan. Pasokan pada intinya kami jamin aman,” ujarnya. Fahmi tidak merinci apakah jaminan ini termasuk wilayah-wilayah di Tanah Air yang berada di luar sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Proyek PLTU Labuan Unit I yang berdaya 300 MW beroperasi sejak September 2009 dan Unit II dengan daya 300 MW dijadwalkan masuk ke sistem interkoneksi Jawa-Bali pada akhir tahun 2009. Sementara PLTU Rembang Unit I sebesar 315 MW dan PLTU Indramayu Unit I sebesar 330 MW dijadwalkan beroperasi akhir tahun 2009. Adapun PLTU Rembang Unit II dengan daya 315 MW dan PLTU Indramayu Unit II 330 MW dijadwalkan beroperasi awal tahun 2010.

Pertumbuhan kebutuhan listrik tiap tahun mencapai 7 persen. Karena pemerintah terlambat mengantisipasi laju pertumbuhan ini, pemadaman listrik terjadi di sejumlah wilayah di Jawa dan luar Jawa. Pemadaman bergilir juga terjadi di Jakarta setelah terjadi kerusakan pada trafo utama di Cawang dan Kembangan pada September lalu.

Data Kompas menunjukkan, pada tahun 2010 dijadwalkan akan diselesaikan tambahan proyek pembangkit listrik dengan kapasitas 2.400 MW. Dengan demikian, total 4.300 MW kapasitas listrik pembangkit dari proyek 10.000 MW akan selesai pembangunannya per tahun 2010.

Sementara itu, pada tahun 2011 proyek yang selesai dibangun diperkirakan memiliki daya 5.000 MW. Dengan demikian, total daya yang dihasilkan mencapai 9.250 MW.

Pada Maret 2010 PLTU yang mulai beroperasi adalah PLTU Suralaya 625 MW. Pada Juni 2010 beroperasi PLTU Indramayu Unit 1 dan PLTU Rembang Unit 2. Pada Desember 2010 PLTU yang beroperasi adalah Paiton 600 MW serta PLTU Indramayu Unit 2 dan 3.

Penggunaan BBM

Selain itu, kata Fahmi, sejumlah pembangkit milik PLN yang telah beroperasi dan selama ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM) penggunaannya sudah mulai berkurang. PLN telah berupaya keras menggenjot program diversifikasi energi bahan bakar pembangkit ke bahan bakar lain, terutama gas.

”Diversifikasi ke bahan bakar non-BBM ini pengaruhnya sangat signifikan. Pada tahun 2009 saja kami mampu menghemat Rp 6,2 triliun dan ini cukup menguntungkan PLN,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, PLN menyerahkan dana tanggung jawab sosial perusahaan sebesar Rp 2,2 miliar untuk ITB. Fahmi menjelaskan, total dana tanggung jawab sosial perusahaan pada periode tahun 2009 mencapai Rp 50 miliar. (GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com