Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Tahun 2010, Indonesia Masih Punya Peluang Saingi China

Kompas.com - 04/01/2010, 15:19 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Banyak pihak merasa cemas akan persaingan yang terjadi dengan bergabung China dalam AFTA mulai Januari 2010 ini. Dikhawatirkan berbagai produk-produk murah asal China akan membanjiri pasar Indonesia dan menghantam pasaran produk-produk lokal. Banyak pihak memprediksi Indonesia makin menjadi "looser" dalam persaingan perdagangan bebas dengan China pada 2010 ini.

 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, Indonesia masih memiliki peluang untuk bersaing dengan China dalam perdagangan bebas. Menurutnya masuknya China dalam AFTA harus dilihat dari dua sisi, tidak hanya dari segi ancamannya saja namun juga segi peluangnya. "Kebanyakan orang hanya melihat sisi buruknya saja. Mestinya kita juga melihat kedua sisinya. Kita harus lihat bahwa kita juga punya peluang disitu," kata Rusman, Senin (4/1/2010 ), di Kantor BPS, Jalan Dr Sutomo, Jakarta Pusat.

 

Rusman menjelaskan, AFTA yang telah disepakati, tidak dapat dibatalkan begitu saja. Namun ia mengingatkan tetap masih ada ruang-ruang negotiable dalam jenis-jenis produk perdagangan antara kedua belah pihak.

Pemerintah, kata Rusman harus benar-benar jeli mempelajari komoditi-komoditi ekspor Indonesia. Indonesia bisa mendapatkan peluang bersaing dengan melipatgandakan komoditi-komoditi unggulannya dalam perdagangan bebas tersebut. "Karena China kan juga memberlakukan bebas tarif untuk produk-produk kita. Kita harus lihat ada peluang disitu," tegasnya.

 

Karena itu dalam waktu yang terlampau singkat ini, ujarnya, pemerintah harus benar-benar serius memperhatikan keunggulan komoditi yang dimilikinya. Ia melihat masih ada kemungkinan setidaknya Indonesia masih bisa bersaing dengan China jika komoditi unggulan Indonesia bisa masuk pasaran China. "Jadi jangan menyerah. Kalau menyerah ya repotlah kita," tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com