Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Pagi Turun Tipis

Kompas.com - 30/03/2010, 10:17 WIB

JAKATRA, KOMPAS.com — Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (30/3/2010) pagi, melemah 10 poin, tetapi posisinya masih di bawah angka Rp 9.100 per dollar AS setelah pada hari sebelumnya menguat tajam melewati level Rp 9.100 per dollar AS.
    
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah menjadi Rp 9.080-Rp 9.090 per dollar AS dibandingkan penutupan hari sebelumnya, Rp 9.070-Rp 9.080.

Analis Valas PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, Selasa, mengatakan, koreksi harga terhadap dollar AS di pasar merupakan hal yang wajar setelah mengalami kenaikan. "Pelaku pasar melepas rupiah untuk merealisasikan keuntungan, tetapi peluang untuk naik lagi masih tetap tinggi," ujarnya.

Rupiah masih akan bergerak naik karena melihat arus modal asing yang masuk ke pasar domestik arahnya masih bergerak naik.

Di pasar modal, arus modal asing yang masuk selama Maret 2010 sudah mencapai Rp 6 triliun. Indonesia sepanjang tahun ini diperkirakan akan masih diminati pelaku asing untuk menginvestasikan dananya di pasar domestik. "Dana asing yang masuk itu sewaktu-waktu akan bisa keluar apabila pemerintah tidak segera mengalihkan dana asing dalam jangka pendek ke jangka panjang," katanya.

Mengenai penguatan beberapa hari terakhir ini, menurut dia, karena selisih bunga rupiah terhadap dollar AS yang masih tinggi dan indikator ekonomi makro yang makin membaik merupakan faktor pendorong pelaku asing menempatkan dananya di pasar. "Kami masih optimistis rupiah masih akan naik lagi melihat arus dana asing ke pasar domestik masih terus berjalan," katanya.
    
Apalagi, menurut dia, dari segi keamanan dan kenyamanan berinvestasi, Indonesia dinilai masih lebih baik ketimbang negara lain. "Kami optimistis ke depan, ekonomi Indonesia akan terus tumbuh yang diikuti dengan posisi rupiah yang makin stabil," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com