Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan 500.000 Hektar Hutan Rakyat

Kompas.com - 30/03/2010, 11:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya tengah mematangkan program penyelamatan hutan dengan melibatkan masyarakat lokal di sekitar hutan, pelaku industri kehutanan, dan masyarakat internasional.

Upaya yang dilakukan adalah menyediakan lahan penyelamatan bagi hutan rakyat dan hutan industri. Untuk hutan rakyat, disediakan hutan seluas 500.000 hektar yang akan direforestasi dengan melibatkan warga sekitar hutan. "Kami sudah menyiapkan 500.000 hektar dalam bentuk hutan rakyat. Dengan melibatkan masyarakat, upaya penyelamatan diharapkan akan lebih mudah," kata Zulkifli seusai membuka UN-REDD Inception Workshop di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa (30/3/2010).

Cara yang dilakukan adalah dengan memberikan masyarakat seluas 10 hektar lahan. Mereka akan diajak untuk melakukan reforestasi kawasan tersebut. Dengan memberikan lahan sebagai kepemilikian sendiri, hal itu diharapkan akan menumbuhkan keinginan untuk turut menyelamatkan hutan.

"Dengan 10 hektar hutan itu, kalau menghasilkan, maka akan memakmurkan masyarakat. Kalau masyarakat makmur, hutan pasti selamat. Jangan kaya sekarang, masyarakat sekitar hutan enggak punya hutan," ujar politisi Partai Amanat Nasional ini.

Tak hanya hutan rakyat, pemerintah juga menyediakan 500.000 hektar untuk hutan tanaman industri atau HTI. Sementara itu, 300.000 hektar akan ditawarkan untuk kerja sama bilateral dengan sejumlah negara yang berminat melakukan reforestasi di Indonesia. "Yang 300.000 hektar kita tawarin ke bule-bule ini untuk investasi. Mana uang you, ayo kita tanam. Nanti kalau ada karbon, kita bagi dua," ujarnya.

Secara keseluruhan, Zulkifli mengungkapkan bahwa kawasan hutan Indonesia memiliki luas total 130 juta hektar. Dari jumlah itu, hanya 40 juta hektar hutan primer yang masih dalam kondisi baik. Adapun 45 juta hektar hutan bekas HPH mengalami kerusakan. Sementara itu, sisa sekitar 25 juta hektar merupakan hutan gundul.

"Kami juga akan mengajak perusahaan tambang untuk melakukan penanaman. Misalnya, dia ambil emas dari kita satu hektar, jangan menggantinya dengan menanam 1 hektar. Tidak adil, harus lebih. Ini lagi dijajaki. Akhir tahun ini diharapkan sudah berjalan," kata Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com