Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Tujuh Sasaran Investasi Pilihan Menkeu

Kompas.com - 30/04/2010, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Keuangan memutuskan hanya akan menggunakan dana investasi langsung yang dikelola Pusat Investasi Pemerintah atau PIP pada tujuh sasaran penanaman modal yang ramah lingkungan. PIP diharapkan tetap mendapatkan keuntungan dari investasi itu karena tugas utamanya adalah menjaga agar investasinya tidak merugi.

Pengaturan investasi untuk PIP ini ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan atau KMK Nomor 177/ KMK.01/2010 tentang Penetapan Investasi Langsung Pemerintah pada Bidang Investasi Ramah Lingkungan. KMK dipublikasikan di Jakarta, Jumat (30/4/2010).

Menurut KMK itu, ketujuh sasaran investasi tersebut adalah pada energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan air; kemudian biomassa, bioetanol, dan reduction emission from deforestation and degradation plus (REDD+).

PIP dibentuk sebagai badan layanan umum (BLU) oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada tahun 2006. Pada tahun 2006, pemerintah mengalirkan modal awal PIP sebesar Rp 2 triliun, kemudian pada 2007 dengan jumlah yang sama. Hanya tahun 2008, modal tambahan dari pemerintah tidak jadi disalurkan karena terkena program pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga nonkementerian.

Pada tahun 2009, PIP mendapatkan tambahan modal Rp 500 miliar. Kemudian untuk tahun 2010, pemerintah memutuskan untuk menyuntikkan modal tambahan sebesar Rp 927,5 miliar.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, modal tambahan PIP pada tahun 2010 itu dialokasikan untuk tiga sasaran utama. "Sebesar Rp 300 miliar akan disiapkan untuk mendukung sektor perhubungan, lalu Rp 400 miliar untuk bidang pengairan, dan Rp 200 miliar untuk sektor energi," ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com