Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Asing Tertarik, Bank Maspion Pilih IPO

Kompas.com - 09/07/2010, 13:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar tentang minat lembaga keuangan asing untuk mencaplok bank-bank di Indonesia terus bermunculan. Yang terbaru, muncul kabar bahwa Bank Maspion Indonesia telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan sebuah bank asal Kanada, yakni The Royal Bank of Canada (RBC).

Menurut sumber KONTAN yang mengetahui kesepakatan tersebut, Bank Maspion bersedia menjual sekitar 30 persen saham kepada RBC senilai total 80 juta dollar AS atau sekitar Rp 728 miliar. "MoU ditandatangani bulan ini," kata sumber itu, Rabu (7/7/2010).

Hingga akhir 2009, total aset Bank Maspion tercatat sebesar Rp 2,32 triliun. Nilai aset ini naik sekitar 17,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,98 triliun. Bank Maspion memiliki sekitar 10 kantor cabang dan 22 kantor cabang pembantu.

Berdasarkan laporan keuangan 2009, Keluarga Alim memiliki Bank Maspion melalui PT Alim Investindo, dengan porsi kepemilikan 77,81 persen. Pemegang saham lainnya adalah PT Guna Investindo 7,78 persen, Angkasa Rachmawati 3,14 persen, Alim Markus 2,62 persen, Alim Mulia Sastra 2,10 persen, Alim Satria 2,10 persen, Alim Prakarsa 2,10 persen, Gunardi 1,31 persen, dan Alim Puspita memiliki 1,04 persen saham.

Memilih masuk bursa Ketika dikonfirmasi, manajemen Bank Maspion membantah kabar tersebut. Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim mengakui, beberapa waktu lalu, ada sejumlah investor memang tertarik membeli saham Bank Maspion, "Ada yang dari Singapura, Malaysia, Korea, Timur Tengah, bahkan Kanada. Tapi, belum ada yang sampai MoU. Mereka hanya menyatakan tertarik," kata Herman kepada KONTAN, Rabu (7/7/2010).

Calon-calon investor itu belum pernah melakukan due dilligence alias uji tuntas terhadap Bank Maspion. Kebanyakan calon investor itu merupakan institusi pengelola dana (fund manager) asing.

Tapi, Herman menegaskan, saat ini Bank Maspion belum berminat menjual saham ke investor asing. Bank Maspion ingin mempertahankan statusnya sebagai bank nasional dan berencana menawarkan saham perdana ke publik alias initial public offering (IPO). Dari hajatan tersebut, Bank Maspion ingin meraup dana segar sebesar Rp 800 miliar - Rp 1 triliun. "Kalau bisa tahun ini, ya, alhamdullilah," kata Herman.

Kini, rencana penawaran saham Bank Maspion di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih dalam proses persiapan. Herman mengaku, ia sudah menyeleksi atawa menyelenggarakan beauty contest terhadap 3 hingga 4 calon penjamin emisi. "Ada yang dari lokal, dan dari Singapura," terangnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), hingga April 2010, Bank Maspion telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1,71 triliun. Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Maspion mencapai Rp 1,93 triliun. Komposisinya adalah tabungan senilai Rp 464,69 miliar, giro Rp 285,43 miliar, dan deposito Rp 1,18 triliun. Pada periode yang sama, Bank Maspion mencatat laba bersih sekitar Rp 3,37 miliar. (Andri Indradie/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com